Sayangnya, tak semua orangtua memahami permasalahan pelik ini.
Dari hasil riset yang sama, sebanyak 63% responden orangtua menganggap jika memberikan edukasi kesehatan reproduksi seolah-olah memperbolehkan hubungan intim sebelum menikah.
Inilah stigma yang sulit dihilangkan, menyebabkan anak merasa sungkan bertanya pada orangtua, bahkan berujung mencari tahu dari teman atau tempat yang salah.
Padahal pendidikan soal hal yang dianggap tabu ini malah sebaiknya dimulai sejak dini, karena memang harus secara bertahap.
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Hanny Nilasari, Sp.KK(K), FINSDV, FAADV, menjelaskan jika tak mungkin edukasi masalah reproduksi bisa langsung dilakukan saat anak remaja.
"Tidak bisa langsung anaknya remaja, omonginnya dari A sampai Z, itu rasanya nggak mampu terlaksana," jelas Dokter Hanny pada Media and Community Gathering Durex RB, Kamis (21/11/2019).