Nakita.id - Sebuah penelitian baru memperingatkan, perempuan hamil yang terbiasa tidur dalam posisi terlentang, atau berbaring terlentang, lebih berisiko mengalami keguguran.
Stillbirth atau lahir mati mengacu pada keguguran, di mana bayi meninggal sebelum kehamilan mencapai 24 minggu.
Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Obstetrics and Gynecology Inggris menyatakan bahwa posisi tidur terlentang dikaitkan dengan 2,3 kali peningkatan risiko kelahiran mati setelah 28 minggu masa gestasi.
Ketika seorang ibu berbaring terlentang, berat gabungan bayi dan rahim memberi tekanan pada pembuluh darah yang selanjutnya membatasi aliran normal darah dan oksigen ke bayi.
Baca juga : Faktor Risiko Keguguran
Alexander Heazell, profesor di University of Manchester pun menyesali segala kebiasaan ibu hamil yang nyatanya berdampak serius bagi kondisi janin mereka, seperti kebiasaan tidur terlentang ini.
"Ibu tidak dapat berbuat sesuatu mengenai posisi bangun tidur, tapi Ibu bisa melakukan sesuatu mengenai posisi saat akan tidur."
Para peneliti mempelajari lebih dari 1.000 ibu hamil untuk penelitian ini, dan mewawancarai mereka mengenai perilaku tidur mereka.
Hasilnya mengejutkan! Ibu yang tidur nyenyak setidaknya dua kali berisiko mengalami lahir mati dibandingkan dengan ibu hamil yang tidur menyamping ke kiri.
Baca juga : Kopi Tingkatkan Risiko Keguguran
Perilaku tidur lainnya yang terkait dengan kelahiran mati, yakni termasuk durasi tidur pendek dan panjang pada malam hari, jarang atau tidak sama sekali pergi ke toilet pada malam hari, tidur siang setiap hari.