#LovingNotLabelling: Si Kecil Ketahuan Berbohong? Begini Cara Tepat Menghadapi dan Mencegah Anak Mengulanginya

By Anisa Annan, Minggu, 24 November 2019 | 14:52 WIB
#LovingNotLabelling: lakukan ini saat Moms mengetahui Si Kecil berbohong ()

Nakita.id - Tahukah Moms, jika anak mulai bisa berbohong di usia tiga tahun?

Kebohongan bukanlah sikap positif, apalagi dilakukan oleh Si Kecil yang tengah berkembang dan terus belajar.

Mengetahui Si Kecil berbohong mungkin membuat Moms merasa kecewa, bahkan marah.

Baca Juga: Bukan Aneh! Penelitian Menunjukkan Anak Kidal Justru Lebih Pintar

Apalagi jika ia melakukannya untuk menutupi kesalahan atau untuk lepas dari tanggung jawab yang diberikan.

Tanpa sadar bisa saja Moms memarahinya dan menyinggung Si Kecil sebagai seorang 'pembohong'.

Namun hati-hati dalam menghadapi kebohongan anak, jika Moms sampai menyebutnya sebagai ‘pembohong’ dampaknya bisa fatal.

Alih-alih menimbulkan rasa menyesal dan akan menghindari berbohong, Si Kecil justru akan menganggap ‘pembohong’ sebagai identitasnya dan membuatnya lebih mudah berbohong.

Dikutip dari laman Live Strong, melabeli anak seorang pembohong, menurut psikolog asal Amerika Serikat, Phil McGraw, justru memperburuk keadaan.

Anak tak akan berbohong tanpa alasan, maka Moms perlu memahami alasan Si Kecil berbohong.

Ada beberapa alasan umum bahwa anak-anak  bisa berbohong, termasuk rasa takut mendapat masalah, rasa takut ditolak, harga diri rendah, kebutuhan untuk perhatian, atau untuk berimajinasi.

Baca Juga: Meski Sederhana, 'Cilukba' Ternyata Punya Manfaat Luar Biasa Bagi Bayi

Anak-anak juga berbohong jika merasa terjebak, sama seperti orang dewasa.

Si Kecil pun dapat panik dan terpaksa berbohong untuk menghindari konsekuensi langsung.

Tetapi tidak seperti orang dewasa, mereka mungkin tidak memiliki kemampuan kognitif untuk memahami bahwa apa yang mereka lakukan bukanlah pilihan terbaik.

Setelah memahami mengapa Si Kecil berbohong, Moms dapat mengajarinya untuk menjauhi tindakan itu.

Misalnya, jika anak berbohong untuk mendapatkan perhatian, fokuslah untuk mengakui perilaku yang sesuai dan menghabiskan lebih banyak waktu bersamanya.

Salah satu cara mendorong anak menjadi jujur adalah berbicara tentang bagaimana kesalahan adalah peluang untuk belajar.

Bagi anak-anak kecil, banyak kebohongan dilakukan merespon kesalahan yang mereka buat.

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Mendampingi Si Kecil Saat Belajar Ternyata Punya Sederet Manfaat untuk Akademis Hingga Psikologinya

Tindakan mereka tidak harus disengaja, kemungkinan besar mereka hanya lupa atau impulsif.

Ketika mereka ditanyai tentang alasan mereka berperilaku dengan cara tertentu, mereka mungkin menggunakan kebohongan.

Moms dapat mengajari mereka cara membuat pilihan yang tepat dengan menunjukkan kepada mereka betapa pentingnya menjadi jujur.

Ketika ia berbohong, ajarkan untuk memahami konsekuensinya dan perlahan buat anak paham jika lebih baik jujur walau tampaknya menakutkan.