Nakita.id – Merawat dan mengasuh anak adalah tanggung jawab orang tua.
Seiring bertambahnya usia, peran dalam keluarga cenderung beralih.
Bila orang tua dan kakek neneknya sudah mulai renta karena usia, anak-anak dan cuculah yang seharusnya menggantikan peran mereka.
Baca juga: Adakah Cara Mencegah Trisomi 13 atau Patau Sindrom, Penyakit Langka yang Dialami Adam Fabumi?
Tapi lain ceritanya bagi kakek Toton (88) asal Pangandaran Jawabarat ini. Dirinyalah yang merawat sang cucu berusia 17 karena cucunya menderita penyakit langka yang membuatnya lemah sejak masih bayi.
Syifa (17), gadis asal Pangandaran, Jawa Barat ini menderita "Malabsorption Syndrome".
Malabsorpsi merupakan penyakit yang mengacu pada sejumlah kelainan dimana usus halus tidak bisa menyerap cukup nutrisi dan cairan tertentu.
Nutrisi ini bisa berupa macronutrients (protein, karbohidrat, dan lemak), mikronutrien (vitamin dan mineral), atau keduanya.
Kondisi Syifa saat ini hanyalah tinggal kulit dan tulang, sehingga ia tidak dapat melakukan apapun sendiri.
Malangnya, orang tua Syifa meninggal saat ia baru berumur beberapa bulan.
Ayahnya mengalami sebuah kecelakaan saat ia berusia 5 bulan dan ibunya menyusul 3 bulan kemudian. Karenanyalah sejak bayi Syifa diasuh dan dirawat oleh sang kakek.