Nakita.id.- Ketika Devina Smith lahir, dia dengan cepat memikat perhatian semua orang di sekitarnya. Devina lahir dengan rambut tebal dan putih. Bahkan para perawat dan dokter yang menangani kelahirannya kagum saat melihat bayi yang baru lahir itu.
Sang Ibu, Jessica Smith tentu saja bangga. Dia percaya bahwa rambut keperakan Devina membuat bayi itu istimewa. Namun terselip kekhawatiran karena ia menyadari bahwa kondisi putrinya tidak seperti bayi bayi pada umumnya. “Pasti ada yang salah,” katanya Jessica kepada salah seorang perawat.
Jessica mengatakan, ia banyak melihat bayi lahir dengan rambut pirang. Namun rambut putih pada bayi baru lahir bukanlah sesuatu yang normal.
Setelah melalui serangkaian pemeriksaan sebelum Devina pulang ke rumah, ternyata benar, rambut putih Devina disebabkan oleh albinisme parsial. Kondisi tersebut memengaruhi 5 di setiap 100.000 orang di A.S. dan Eropa. Di Asia dan Afrika juga ada, namun jumlahnya lebih sedikit.
Baca juga: 4 Masalah Kulit Yang Banyak Dialami Bayi
Jessica sudah siap dengan kabar yang buruk, namun tetap saja ia mengaku syok saat dokter mengatakan yang sebenarnya tentang kondisi Devina.
Albinisme parsial Devina adalah kondisi genetik, namun bayi, dengan berat 7 kilogram, 12 ons saat lahir, masih sangat sehat.
Melihat pengalaman Jessica, beberapa orangtua anak-anak dengan albinisme menimpali dan mengatakan bahwa anak-anak mereka tumbuh sehat dengan kondisinya.
Yang lain mengatakan kepada Jessica bahwa Devina terlihat seperti boneka kecil.
Foto Devina telah mengumpulkan banyak perhatian dan telah dilihat ribuan kali. Sebagian malah iseng bertanya apakah foto itu hasil fotosop mengingat Devina terlihat cantik dan diberi “like” oleh ratusan ribu orang.
Di instagram, Devina memiliki sejumlah nama panggilan sayang , termasuk "Miss Devi" dan "Moon Baby."
Baca juga: Begini Penampakan Bayi Baru Lahir Yang Sebenarnya
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR