#LovingNotLabelling: Sebut Anak 'Pintar' Secara Berlebihan Ternyata Memicu Krisis Identitas Pada Anak

By Ela Aprilia Putriningtyas, Minggu, 8 Desember 2019 | 15:40 WIB
#LovingNotLabelling: ilustrasi anak pintar (freepik)

Apa yang terjadi ketika anak menghadapi masalah berat dan mereka meyakini dirinya pintar, padahal tak bisa menyelesaikannya?

Dikutip dari fatherly.com, jika hal semacam itu terjadi, maka anak akan mengalami krisis identitas.

Krisis identitas adalah perasaan kehilangan jati diri yang bisa dialami siapa saja.

Seorang akan cenderung mempertanyakan siapa sebenarnya dirinya.

Baca Juga: #LovingNotLabelling: Hobi Mengisap Jempol Bisa Jadi Kebiasaan Sampai Dewasa, Yuk Cari Tahu Cara Menghentikannya Tanpa Labelling

Namun jika itu terus-terusan terjadi, maka akan sangat mempengaruhi keseharian anak.

Lebih parahnya lagi, krisis identitas mampu menyebabkan penurunan kesehatan mental jika terus memandang dirinya negatif.

Padahal sebelumnya ia jelas-jelas dicap sebagai anak yang pintar.

Akibatnya anak yang sudah dicap pintar ini biasanya akan mudah frustasi dan kurang berani mengambil risiko.

Baca Juga: #LovingNotLabelling: Hindari Membandingkan Prestasi Anak, Yuk Semangati Si Kecil dengan Cara Tepat yang Beri Dampak Positif