#LovingNotLabelling: Ingin Merubah Perilaku Buru Si Kecil? Coba Ajak Anak Memainkan Beberapa Permainan Ini

By Aullia Rachma Puteri, Jumat, 13 Desember 2019 | 20:05 WIB
Permainan agar anak berperilaku baik (pixabay)

 

Nakita.id - Dunia anak-anak tak lepas dari dunia bermain dan imajinasi si kecil.

Imajinasi anak-anak merupakan imajinasi yang tak bisa Moms dan Dads duga sebelumnya.

Permainan anak-anak pun cukup beragam. Bahkan, tak jarang anak-anak juga sering menciptakan permainannya sendiri.

Namun, setelah gadget merajalela di dunia, anak-anak justru lebih memilih untuk bermain gadget.

Kebiasaan anak dalam bermain gadget justru mengubah perilaku anak.

Baca Juga: #LovingNotLabelling: Stop Katakan Anak 'Cengeng' karena Terus Merengek, Ini Cara Jitu Mengatasinya

Moms pasti tak sadar dengan perilaku anak yang berubah seiring permainan yang dimainkan si kecil.

Dilansir dari Nakita.id, Moms masih bisa mengubah perilaku anak dengan mengajak bermain dengan permainan berikut.

1. Permainan kereta api

Cara bermainnya cukup mudah untuk dilakukan Moms dan Dads. Cukup siapkan kardus ukuran besar di mana anak bisa duduk di dalamnya.

Berikan berbagai perlengkapan mulai dari spidol, penggaris, krayon, stiker, dan kertas berwarna, atau bisa juga lem.

Beritahu pada si kecil bahwa ia akan menyusun rangkaian gerbong kereta api. 

Baca Juga: #LovingNotLabelling: Hindari Membandingkan Prestasi Anak, Yuk Semangati Si Kecil dengan Cara Tepat yang Beri Dampak Positif

Mereka bisa menghias kotak sesuai dengan imajinasinya.

Membantu anak-anak berimajinasi tentang apa yang bisa dinikmati dari prosesnya membuat anak sabar dalam menghadapi segala masalah.

Moms dan Dads juga bisa lebih membantu anak agar sabar dan lebih tekun.

2. The cheer up games

Permainan ini dimainkan minimal 2 orang. Moms bisa juga mengajak Dads untuk memainkannya.

Yang perlu disiapkan adalah kertas bergambar berbagai macam ekspresi tidak bahagia seperti sedih dan marah.

Baca Juga: Jangan Melabel 'Bodoh' Saat Anak Menyontek, Ini Cara Sederhana agar Si Kecil Tak Berperilaku Curang #LovingNotLabelling

Letakkan kertas itu di keranjang lalu mintalah tiap peserta bergilir mengambil gambar.

Peserta yang mendapat giliran harus menunjukkan ekspresi yang sesuai dengan gambar di kertas yang diambilnya.

Peserta lain wajib menanyakan sesuatu. Peserta lain dapat memberikan pelukan atau permintaan maaf dan menawarkan bantuan agar peserta di hadapannya bahagia kembali.

Dengan bermain permainan ini, anak-anak belajar untuk lebih peka terhadap sesuatu hal di sekitarnya.

3. Permainan 'Mama, bolehkah aku?'

Berdiri berhadapan dengan anak sekitar 10 langkah. Berikan perintah kepada anak untuk maju atau mundur satu langkah.

Baca Juga: #LovingNotLabelling: Sebut Anak 'Pintar' Secara Berlebihan Ternyata Memicu Krisis Identitas Pada Anak

Namun, sebelum anak melangkah maju atau mundur, si anak harus terlebih dahulu meminta izin dengan menyebutkan kalimat 'mama, bolehkah aku maju atau mundur?'.

Jika Moms menjawab boleh, maka anak juga harus mengucapkan terima kasih.

Dengan permainan ini, anak dapat berkomunikasi dengan lebih baik dan tidak takut akan sesuatu, dan juga tidak mudah tantrum.

4. Permainan 'katakan yang sebenarnya'

Kumpulkan semua anggota keluarga. Semua anggota keluarga harus menjawab pertanyaan 'aku takut ketika...'

Moms bisa memulai giliran terlebih dahulu dengan sebuah kata-kata pancingan seperti, 'aku takut ketika adik memukulku'.

Baca Juga: #LovingNotLabelling: Jangan Beri Label pada Anak yang Terlambat Bicara, Bisa Diatasi dengan Terapi Ini

Kemudian satu persatu anggota keluarga harus menimpali dengan kata yang berbeda.

Anak-anak akan tidak takut untuk menyuarakan kata hatinya saat Moms menerapkan permainan ini.

Ini membantu anak agar lebih nyaman mengatakan sesuatu hal yang jujur.

5. Permainan sang kapten

Cara bermainnya cukup sederhana, katakan kepada anak bahwa Moms adalah kapten yang memimpin dan harus diikuti.

Bergeraklah keliling rumah sambil bertepuk tangan dan menyanyi. Pastikan anak mengikuti.

Baca Juga: #LovingNotLabelling: Berhenti Labeli Si Kecil “Pemarah”, Pakai Teknik Distraksi Untuk Disiplinkan Anak

Kemudian, Moms bisa berhenti dan memberikan perintah untuk anak menjadi kapten setelah Moms memberikan sebuah instruksi.

Permainan ini digunakan untuk membangun rasa tanggung jawab anak, dan anak juga bangga untuk melakukannya sendiri.