Proses Persalinan Lama? Berikut Tiga Faktor Penyebabnya Moms!

By Shinta Dwi Ayu, Jumat, 13 Desember 2019 | 14:10 WIB
Proses persalinan (Freepic.diller)

Nakita.id - Persalinan merupakan faktor yang menegangkan bagi para Moms.

Rasa khawatir, cemas, dan takut seringkali menimpa para Moms pada waktu mendekati persalinan.

Setiap Moms tentu saja menginginkan proses persalinannya lancar, tidak ada kendala, dan cepat.

Namun tak sedikit pula, banyak Moms yang mengalami proses persalinan yang agak lama. 

Baca Juga: Cara Alami Agar Kembali Segar Pasca Persalinan, Simak Moms

Banyak Moms yang sudah menunggu di ruang bersalin hingga 12 jam lebih, namun apa daya, bayi tak kunjung keluar.

Persalinan lama bisa dideteksi lewat gejala yang muncul, tetapi biasanya hanya dokter atau tenaga medis yang bisa mendeteksi, mengingat perlu observasi dan pemeriksaan.

Berikut beberapa gejala yang mengindikasikan Moms akan mengalami persalinan lama:

Baca Juga: Rachel Vennya Makin Dekat dengan Hari Persalinan, Sang Suami Justru Aktif Manggung dengan Band Barunya

• Arah pembukaan serviks

Dokter atau bidan akan melihat perkembangan pembukaan serviks dengan menggunakan alat partograf.

Jika arah pembukaan serviks mengarah ke sebelah kanan garis waspada partograf, berarti Moms mengalami kelainan pembukaan yang salah satu dampaknya adalah memperlama persalinan.

Jika demikian, dokter akan melihat perkembangan lanjutan sambil bersiap melakukan tindakan karena kemungkinan adanya penyulit.

Baca Juga: Hamil Bukan Alasan untuk Berhenti Olahraga, Lakukan Olahraga Ini Agar Mempermudah Persalinan

• Pembukaan lambat

Setelah dimulainya proses pembukaan serviks, maka pembukaan selanjutnya adalah 1 cm atau lebih per jam.

Jika pembukaan per jam kurang dari 1 cm, dikategorikan pembukaan lambat yang kemungkinan menyebabkan persalinan lama.

Biasanya hal ini akan terdeteksi oleh observasi yang dilakukan dokter atau tenaga medis lewat partograf.

• Kontraksi lemah

Kontraksi yang kuat dan sering diperlukan dalam persalinan, namun pada kenyataannya tak sedikit Moms yang kontraksinya lemah dan jarang.

Semisal kurang dari 2 kali dalam 10 menit, dan lamanya pun kurang dari 40 detik.

Baca Juga: Ini Buah yang Perlu Moms Konsumsi Agar Kehamilan Sehat hingga Persalinan, Penting untuk Cegah Cacat Bawaan Lahir

Seharusnya lebih dari itu supaya Moms bisa melakukan proses pengejanan dengan baik.

Jika gejala diatas muncul, biasanya dokter melakukan persiapan untuk mengatasinya sesuai dengan kasus yang ada.

Bisa dengan memberikan suntikan induksi, melakukan bantuan persalinan seperti vakum, hingga melakukan operasi sesar.

Tindakan cepat perlu dilakukan mengingat persalinan lama dapat membahayakan Moms maupun janin.

Bisa terjadi infeksi intrapartum karena bakteri dalam cairan ketuban masuk ke pembuluh darah Moms maupun janin.

Cedera otot-otot dasar panggul, gangguan pada tengkorak kepala janin karena tekanan his yang lama sementara janin tak dapat keluar, janin mengalami kekurangan oksigen, bahkan kematian janin.

Baca Juga: Melahirkan Bayi Kedua: Mitos atau Fakta Jika Proses Persalinan Bayi Kedua Lebih Cepat dan Lancar Dibandingkan Bayi Pertama?

Sebenarnya persalinan lama bisa dihindari dengan melakukan kontrol teratur selama kehamilan.

Selain juga diperlukan pemeriksaan USG dan pemeriksaan dalam, karena dari sini akan diketahui apakah Moms akan mengalami persalinan lama atau tidak.

Jika ada indikasi persalinan, sebaiknya persalinan dilakukan di rumah sakit yang memiliki fasilitas tindakan darurat.

Kalaupun di rumah bersalin, pastikan tempat itu punya rujukan ke rumah sakit besar.

Ingat-ingat ya, Moms... kontrol teratur selama hamil bisa mencegah terjadinya persalinan lama.