Nakita.id - Dilansir dari WHO, pada etnis Asia, angka kejadian bibir sumbing terjadi sekitar 2,1 kasus di antara 1000 kelahiran.
Di Indonesia sendiri, dilansir dari Riskesdas, jumlah pasien bibir sumbing dan sumbing langit-langit sekitar 3000 - 6000 kelahiran per tahun atau 1 kasus per 1000 kelahiran.
Sementara itu, penyebab bibir sumbing dilansir dari Medlineplus.gov, karena gen yang diturunkan dari 1 atau kedua orang tua, obat-obatan, virus, atau racun.
Bibir sumbing dan sumbing langit-langit dapat terjadi bersamaan dengan sindrom atau cacat lahir lainnya.
Di sisi lain bibir sumbing dan sumbing langit-langit dapat mempengaruhi penampilan wajah, menyebabkan masalah makan dan berbicara, menyebabkan infeksi telinga.
Bayi lebih mungkin terlahir dengan bibir sumbing dan sumbing langit-langit jika mereka memiliki riwayat keluarga dengan kondisi ini atau cacat lahir lainnya.