#LovingNotLabelling: Anak Tidak Bisa Fokus Belajar? Jangan Labelling, Justru Lakukan Hal Ini

By Cecilia Ardisty, Rabu, 18 Desember 2019 | 07:42 WIB
#LovingNotLabelling: Anak Tidak Bisa Fokus Belajar? Jangan Labelling, Justru Lakukan Hal Ini (freepik)

Nakita.id - Ketika Si Kecil tak fokus mengerjakan tugas sekolah, Moms tak sengaja memberikan labelling.

Memberikan labelling "bodoh" bukanlah solusi agar Si Kecil menjadi fokus saat belajar.

Justru memberikan labelling "bodoh" membuatnya benar-benar mengakui dirinya bodoh.

Maka Moms harus memperhatikan sebenarnya seperti apa pola asuh yang Moms lakukan pada Si Kecil.

Baca Juga: #LovingNotLabelling: Sering Melabel Si Kecil dapat Merusak Identitas Anak, Coba Kenali 3 Bahayanya Moms!

Pakar perkembangan anak mengatakan bahwa, rata-rata, anak berusia 4 atau 5 tahun harus dapat tetap fokus pada tugas selama dua hingga lima menit setahun kali dari usia mereka.

Jadi, anak-anak kecil harus dapat fokus antara 4 dan 20 menit, mungkin lebih, tergantung pada tugasnya.

Tetapi aturan praktis ini, sama seperti pedoman untuk membesarkan anak-anak, tergantung pada situasinya.

"Rentang perhatian harus dikontekstualisasikan," kata Neal Rojas, M.D., seorang dokter anak perilaku perkembangan di University of California, San Francisco.

Baca Juga: #LovingNotLabelling: Jangan Langsung Menghakimi, Lakukan Hal-hal Ini Jika Si Kecil Mengaku Punya Teman Tak Terlihat

"Apakah Moms menyuruh Si Kecil tentang suatu hal di pagi hari, tengah hari, sebelum tidur siang, sebelum tidur? Saya memberi tahu [orang tua] bahwa mereka akan melihat variasi sepanjang hari."

Seberapa banyak perhatian yang diberikan seorang anak terhadap sebuah tugas juga tergantung pada apakah ia menikmatinya.

Banyak anak yang kesulitan ketika diminta untuk melakukan sesuatu yang tidak ingin mereka lakukan.

Ketika pertama kali Moms memperkenalkan sebuah kegiatan yang lebih penting bagi Moms daripada anak, di sini kreativitas dan fleksibelitas Moms sebagai orang tua dan guru diuji, kata dokter Rojas.

Baca Juga: #LovingNotLabelling: Hindari Melabeli Batita dengan Sebutan ‘Cengeng’, Sebab Bisa Jadi Si Kecil Tengah Mengalami 5 Hal Ini

Si Kecil yang sudah bersekolah mau tidak mau harus melakukan setiap peraturan dan tugas akademis.

Ketika Si Kecil pulang ke rumah, ia mau bermain dengan mobil-mobilannya sedangkan Moms menginginkan ia mengerjakan tugas.

"Bermain dengan mobil-mobilan pada hakikatnya memotivasi anak-anak," kata Margret Nickels, Ph.D., seorang psikolog klinis.

"Ada anak berusia 5 tahun yang bisa bermain dengan Lego selama 30 menit tetapi tidak bisa duduk diam untuk menulis nama mereka."

Jadi, sedikit kreativitas dapat mengubah sesuatu yang membosankan menjadi sesuatu yang menyenangkan.

Alih-alih bersikeras agar Si Kecil (misalnya) menulis huruf "A" dengan pensil di buku kerjanya, Moms dapat memintanya untuk menulisnya dengan kapur, membentuknya dengan Play-Doh, kata Mary Doty, seorang guru TK di Waimea Country School di Big Island Hawaii.

"Buku tulis bisa sangat melelahkan bagi anak-anak, jadi buatlah buku ABC milikmu sendiri.

Potong gambar dari koran atau majalah yang dimulai dengan huruf 'A' atau gunakan balok untuk membuat huruf 'A'.

Baca Juga: Kewalahan Hadapi Emosi Batita yang Sering Naik Turun? Jangan Melabelnya, Atasi dengan Cara Tepat Ini #LovingNotLabelling

Semua ini membantu dengan keterampilan motorik halus dan ini lebih menarik," jelas Doty.

Dan orang tua harus meluangkan waktu untuk memperhatikan detil kecil dan menarik di lingkungan mereka, yang menunjukkan kepada seorang anak bagaimana memperhatikan.

Selama berjalan, orang tua dapat berhenti dan menunjukkan warna bunga yang mereka lihat atau berbicara tentang bentuk batu yang mereka ambil.

Untuk mendapatkan perhatian anak, orang tua juga harus memberi perhatian.

"Sangat mudah bagi orangtua untuk terjebak dalam kebiasaan. Perhatian kita sering terpencar," kata Dr. Rojas.

"Tetapi jika perhatian kita tersebar, dan kita tidak dapat membawa diri kita kembali ke saat ini, kita tidak dapat mengharapkan seorang anak untuk dapat melakukannya."

Berada dalam kedekatan fisik dengan memberikan instruksi yang jelas dan ringkas membantu anak-anak lebih fokus pada apa yang dikatakan.

Baca Juga: #LovingNotLabelling: Berhenti Labeli Si Kecil “Pemarah”, Pakai Teknik Distraksi Untuk Disiplinkan Anak

"Cara terbaik untuk membuat mereka memperhatikan adalah secara fisik dekat dengan anak. Jangan meneriakkan permintaan dari dapur ke ruang tamu," kata Dr Nickels.

"Pergilah ke ruang tamu, berdirilah di depan anakmu, lakukan kontak mata, setinggi mata, atau pegang bahu mereka, dan katakan 'Aku ingin kamu melakukan ini sekarang.'"

Jadi, Moms agar anak memperhatikan perhatian Moms alias berkonsentrasi terhadap apa yang Moms lakukan, Moms harus memperhatikan detil lingkungan sekitar dan tunjukkan kepada Si Kecil bagaimana memperhatikan sesuatu.

Selain itu, jangan lupa gunakan kreativitas agar hal membosankan jadi menyenangkan ya!