Nakita.id - Dalam kehidupan berumah tangga, tentu Moms harus pintar-pintar untuk mengelola keuangan.
Hal ini dilakukan agar semua kebutuhan rumah tangga tercukupi dengan baik, dan menjaga finansial tetap stabil.
Meski cukup sulit dilakukan, namun ada beberapa kunci sukses dalam mengatur keuangan keluarga.
Salah satu cara mengelola keuangan keluarga yang tepat adalah membuat catatan.
Baca Juga: Mau Ajarkan Si Kecil Tentang Keuangan Tapi Bingung Caranya? Simak Cara Mudah Ini
Tapi seperti apa catatan yang baik? Pencatatan bisa dimulai dengan membuat anggaran, setelah itu baru merencanakan alokasi uang.
Berikut berbagai langkah-langkah yang bisa dilakukan saat ingin mencatat keuangan agar bisa mengelola keuangan keluarga lebih baik lagi.
1. Hitung penghasilan setiap bulan, baik dari gaji (setelah pajak) dan pemasukan lain.
Hal ini penting untuk mengetahui anggaran keluarga ke depannya.
2. Hitung pengeluaran, termasuk uang yang dihabiskan untuk hal menyenangkan seperti makan di luar, hiburan, atau hobi.
Pada bagian ini kita membuat anggaran dan dapat melihat alokasi dana tiap bulannya.
Kurangi pemasukan dan pengeluaran hingga mendapatkan uang yang tersisa tiap bulannya.
Setelah itu ulas dan lakukan perencanaan untuk bulan-bulan ke depannya.
Kita bisa memberikan catatan bagi pengeluaran lebih yang berada di luar anggaran seperti biaya bengkel, kesehatan, kado, pesta, dan rekreasi.
Uang sisa dari pengeluaran sebelumnya dapat kita gunakan untuk menutupi biaya yang tidak terduga apabila mencukupi.
Maka, pencatatan sangat penting dilakukan secara konsisten.
3. Apabila terjadi defisit, maka kita harus mengevaluasi dan membuat anggaran yang lebih baik pada bulan selanjutnya.
Potong beberapa anggaran hingga dapat menutup keuangan kita.
Pastikan melakukan evaluasi terus setiap bulan dan buat anggaran sebelum awal bulan.
Baca Juga: Mengajari Anak Mengatur Keuangan Sejak Dini Agar Anak Tak Boros
4. Bila terdapat surplus, bisa digunakan untuk membayar utang, ditabung, atau berinvestasi.
Jangan lupa Moms juga harus merencanakan kemana uang sisa ini akan diberikan.
Jangan sampai uang sisa salah disalurkan, misalnya malah diinvestasikan ke tempat yang tidak jelas dan justru mengganggu keuangan keluarga.