Ingin Tahu Usia Yang Tepat Untuk Hamil? Ternyata Beda Usia Beda Risiko, Simak Penjelasannya

By Gabriela Stefani, Senin, 30 Desember 2019 | 16:58 WIB
Usia yang tepat untuk hamil (freepik)

Nakita.id - Tentunya memasuki masa kehamilan banyak yang perlu dipersiapkan.

Kesehatan menjadi keutamaan untuk menjaga Si Kecil agar tetap sehat di dalam kandungan.

Namun, tahu tidak Moms? Usia juga dapat memengaruhi tingkat kesuburan dan keamanan saat hamil.

Tentunya usia ideal bagi tiap Moms berbeda, tetapi umumnya usia yang dianggap idela yaitu 20-35 tahun.

Seiring bertambahnya usia, tingkat kesuburan akan mengalami penurunan tetapi memiliki bayi yang sehat di usia lanjut merupakan hal yang memungkinkan kok Moms.

Baca Juga: Jangan Abaikan, Ini Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Merencanakan Kehamilan

Melansir dari Mom Junction berikut bagaimana kondisi kehamilan apabila terjadi di beberapa rentan usia:

Kehamilan sebelum 20 tahun

Kehamilan di bawah 20 tahun bukanlah usia yang ideal bagi kebanyakan Moms.

Namun, usia di bawah 20 tahun merupakan waktu yang paling subur sehingga kemungkinan hamil akan sangat tinggi.

Umumnya berat badan ketika usia sebelum 20 tahun lebih rendah sehingga kehamilan menjadi mudah untuk dikelola.

Namun, hamil sebelum 20 tahun memiliki risiko gangguan kehamilan seperti hipertensi, keguguran, infeksi saluran kemih, dan ketuban pecah lebih cepat.

Baca Juga: Kecurigaan Ruben Onsu Saat Pergoki Betrand Peto di Kamar Mandi, Kelakuan Putra Sarwendah Berujung Adu Mulut, Ada Apa?

Kehamilan Usia 20 - 29 tahun

Pada usia 20-an ini, tingkat kesuburan masih tinggi sehingga lebih mudah untuk hamil.

Hamil di usia ini akan berpeluang besar memiliki bayi yang sehat serta risiko yang rendah.

Hal itu karena energi yang dimiliki masih cukup untuk melewati masa kehamilan sehingga kemungkinan mendapatkan kondisi kronis sangat kecil.

Baca Juga: Seolah Luapkan Rasa Rindu Tak Tertahan pada Sosok Ayah, Putri Tunggal Ahmad Dhani, Safeea Terus Menangis di Pelukan Ayahnya

Bagi Moms yang ingin cepat mengembalikan berat badannya seperti sebelum memasuki masa kehamilan, hamil di rentan usia ini menjadi pilihan yang tepat.

Namun, masalah keuangan umumnya masih menjadi beban bagi Moms yang hamil di usia ini.

Kehamilan Usia 30 - 39 tahun

Memasuki usia 30, tingkat kesuburan tidak lagi tinggi seperti sebelumnya.

Umumnya tingkat kesuburan akan mulai menurun setelah usia 35 tahun.

Turunnya tingkat kesuburan dikarenakan jumlah dan kualitas sel telur menurun.

Moms yang hamil di usia ini diperlukan perawatan bantuan untuk kesuburan.

Baca Juga: Lautan Manusia Sambut Kebebasan Ahmad Dhani, Begini Potret Heboh Arak-Arakannya, Warganet:

Namun, perlu diwaspadai juga perawatan bantuan kesuburan ini dapat menurun juga.

Selain itu, hamil di rentan usia ini memiliki risiko tekanan darah tinggi, diabetes gestasional, dan kesulitan kerja.

Untuk kehamilan di atas usia 35 tahun risiko keguguran dan kelainan kromosom juga akan meningkat.

Baca Juga: Awalnya Diamankan Polisi karena Dimintai Keterangan Kasus Ibra Azhari, Medina Zein Justru Positif Konsumsi Narkoba

Namun, bagi yang menginginkan anak kembar maka hamil di usia ini memiliki kemungkinan tinggi.

Hal itu didukung karena Moms yang hamil di rentan usia ini menyebabkan banyak pelepasan sel telur.

Kehamilan di atas 40 tahun

Tentunya semakin bertambahnya umur peluang hamil secara alami akan terus menurun.

Apalagi kehamilan yang dialami di atas 40 tahun akan berisiko komplikasi kehamilan yang lebih besar seperti keguguran, diabetes, preeklampsia, persalinan prematur, dan berat badan lahir rendah.

Selain itu, persalinan dengan operasi sesar memiliki peluang tinggi jika hamil di rentan usia ini.

Baca Juga: #FamilyQuality: Caca Tengker Selalu Membebaskan Ansara Bermain Mengeksplorasi Lingkungan Baru Tanpa Harus Khawatir

Kehamilan di usia ini perlu dikelola dengan hati-hati bahkan diperlukan tes tambahan seperti amniosentesis.

Tes tambahan itu bertujuan untuk melihat kelainan lain seperti down syndrom pada bayi.

Namun, bukan artinya Moms tidak bisa hamil di rentan usia ini.

Hanya saja dibutuhkan perawatan dan konsultasi yang tepat agar bayi tetap sehat serta persalinan yang aman untuk Moms dan Si kecil.