Sering Dialami Bayi, Berikut Penyebab Anak Cranky dan Cara Mudah Menenangkannya Menurut Anjuran Dokter

By Safira Dita, Minggu, 5 Januari 2020 | 14:20 WIB
Penyebab anak crancky dan cara mengatasi anak cranky. (freepik.com)

Nakita.id - Cranky ternyata juga sering dialami bayi yang penyebabnya sama dengan penyebab anak crancky.

Nah, kini Moms tidak perlu bingung lagi karena ada cara mudah untuk menenangkan anak yang sedang cranky.

Disebutkan jika cranky pada bayi adalah cara anak menyampaikan rasa lapar, rasa sakit, ketakutan, kebutuhan untuk tidur, dan banyak lagi.

Jadi, bagaimana Moms bisa tahu persis apa yang coba dikatakan bayi yang tentunya sulit untuk menafsirkan tangisannya.

ilustrasi bayi sedang cranky

 

Moms mungkin bertanya-tanya apakah akan memanjakan si kecil yang tentunya dalam beberapa bulan pertama kehidupan setelah melahirkan itu tidak mungkin

1. Terlalu dingin atau terlalu panas

Jika bayi merasa dingin, seperti ketika Moms melepas pakaiannya untuk mengganti popok atau membersihkan pantatnya dengan usapan dingin, ia mungkin protes dengan menangis.

Sebagai aturan, bayi lebih nyaman mengenakan satu lapisan lebih dari yang dibutuhkan untuk merasa nyaman.

Bayi cenderung mengeluh tentang terlalu hangat daripada terlalu dingin, dan mereka tidak akan menangis tentang hal itu dengan penuh semangat.

Baca Juga: #FamilyQuality: Sandra Dewi Habiskan Libur Pergantian Tahun ke Disneyland Bareng Raphael dan Mikhael, Ternyata Rutin Liburan Bersama Keluarga Bisa Menjadikan Anak Pintar

2. Sesuatu yang menyakitkan dan sulit untuk diperhatikan

Bayi bisa terganggu oleh sesuatu yang sulit dikenali seperti rambut yang dililitkan erat pada jari kaki atau jari kecil, memotong sirkulasi.

(Dokter menyebut situasi menyakitkan ini sebagai "tourniquet rambut," dan ini adalah salah satu hal pertama yang mereka cari jika seorang bayi tampaknya menangis tanpa alasan.)

Beberapa bayi sangat sensitif terhadap hal-hal seperti label pakaian atau kain yang gatal dan mereka bisa sangat pilih-pilih.

3. Sakit gigi

Tumbuh gigi pada anak bisa menyakitkan karena setiap gigi baru mendorong melalui gusi muda yang lembut.

Beberapa bayi menderita lebih dari yang lain, tetapi semua cenderung rewel dan menangis karena tumbuhnya pada beberapa titik.

Jika bayi Moms tampak kesakitan dan tidak yakin mengapa alasannya, cobalah rasakan gusinya dengan jari.

Moms mungkin terkejut menemukan inti keras dari gigi bayi yang sedang tumbuh. (Rata-rata, gigi pertama menembus antara 4 dan 7 bulan, tetapi itu bisa terjadi lebih awal.)

Baca Juga: #LovingNotLabelling: Jangan Terang-terangan Labeli Anak Sebutan 'Pandai', Bisa Berikan Dampak Buruh Bagi Tumbuh Kembangnya

4. Ingin stimulasi yang lebih sedikit

Bayi belajar dari stimulasi dunia di sekitar mereka, tetapi kadang-kadang mereka mengalami kesulitan memproses semuanya - lampu, kebisingan, diteruskan dari tangan ke tangan.

Menangis bisa menjadi cara bayi untuk mengatakan, "Aku sudah muak" namun banyak bayi yang baru lahir menikmati dibedong.

Jika si kecil terlalu tua untuk dibedong atau tidak menyukainya, cobalah mundur ke tempat yang sunyi dan membiarkan bayi Anda curhat untuk sementara waktu.

5. Ingin lebih banyak rangsangan

Seorang bayi yang "menuntut" mungkin keluar dan ingin melihat dunia dan seringkali satu-satunya cara untuk menghentikan tangisan dan rewel adalah tetap aktif.

Coba kenakan si kecil menghadap ke luar di gendongan depan sehingga ia bisa melihat semua aktivitas di sekitarnya.

Pergi bertamasya secara teratur ke tempat-tempat ramah anak, seperti taman bermain lokal, museum anak-anak, atau kebun binatang salahsatu solusinya.

6. Tidak enak badan

Jika Momstelah memenuhi kebutuhan dasar bayi dan menghiburnya namun ia masih menangis, mungkin sedang ada sesuatu dengan tubuhnya.

Moms bisa memeriksa suhunya untuk menyingkirkan demam dan waspada terhadap tanda - tanda penyakit lainnya .

Perlu diketahui jika tangisan bayi yang sakit cenderung berbeda dari yang disebabkan oleh kelaparan atau frustrasi.

Jika tangisan bayi  tidak terdengar "benar," percayalah pada naluri Moms dan hubungi atau temui dokter.

Baca Juga: Sering Tak Disadari, Ternyata 5 Kebiasaan Sehari-hari Ini Bisa Jadi Penyebab Anak Cranky Hingga Dewasa Nanti