Jangan Diabaikan! Ini Faktor Risiko Kanker Kelenjar Getah Bening Seperti yang Diderita Ria Irawan

By Gabriela Stefani, Senin, 6 Januari 2020 | 10:07 WIB
Faktor penyebab kanker yang diderita ria irawan (Kolase Tribunnews/Jeprima & Instagram @riairawan)

Nakita.id - Kabar duka datang dari aktris senior Ria Irawan yang meninggal dunia akibat kanker kelenjar getah bening yang dideritanya 10 tahun belakangan.

Meskipun pernah dinyatakan sembuh pada 2014, kanker kelenjar getah bening kembali diidapnya di pertengahan tahun 2019 dan menyebar ke organ lainnya seperti kepala dan paru-paru.

Mengutip dari Healthline, kanker kelenjar getah bening ternyata memiliki 2 jenis yaitu limfoma hodgkin dan limfoma non-hodgkin.

Bagi penderita kanker kelenjar getah bening yang masuk pada jenis limfoma hodgkin, sel kankernya terus mengalami mutasi secara tidak terkendali sehingga jumlahnya menjadi sangat banyak.

Baca Juga: Ria Irawan Meninggal Dunia Usai Berjuang Melawan Kanker Getah Bening, Ketahui 4 Gejala Umumnya yang Sering Tidak Disadari

Berbeda dengan limfoma hodgkin, penderita kanker kelenjar getah bening jenis limfoma non-hodgin dikarenakan produksi limfosit yang terlalu banyak sehingga menumbuk pada kelenjar getah bening dan menjadi tumor.

Tentunya beda jenis kanker kelenjar getah bening, beda juga faktor risikonya.

Moms dan Dads perlu perhatikan tiap risikonya pada masing-masing jenis agar dapat mengantisipasinya ya.

Limfoma Hodgkin

Faktor risiko penyebab kanker kelenjar getah bening jenis limfoma hodgkin yaitu immunodeficiency, monoklesis infeksiosa, usia, jenis kelamin, dan riwayat keluarga.

Immunodeficiency merupakan kondisi sistem kekebalan tubuh menurun akibat terserang virus.

Umumnya kondisi tersebut terjadi karena terserang virus HIV atau konsumsi obat penurun sistem kekebalan tubuh setelah dilakukan transplantasi organ.

Baca Juga: BERITA POPULER: Paranormal Kondang Beberkan Lina, Mantan Istri Sule yang Kerap Disalahkan hingga Ketakutan Ruben Onsu Terkait Posisinya yang Akan Digantikan Betrand Peto

Sementara itu mononukleosis infeksiosa merupakan kondisi ketika virus Epstein-Barr yang menyebabkan peradangan kelenjar getah bening, demam, dan sakit tenggorokan.

Selain virus, umumnya limfoma hodgkin ini diderita saat usia 20 hingga 30 tahun serta di atas 55 tahun dan terjadi mayoritas pada pria.

Limfoma Non-Hodgkin

Faktor risiko penyebab kanker kelenjar getah bening jenis limfoma non-hodgkin yaitu immunodeficiency, autoimun, usia, jenis kelamin, infeksi, paparan kimia, dan berat badan.

Immunodeficiency nyatanya bisa menyerang kedua jenis kanker kelenjar getah bening ini, tentunya melalui virus yang sama.

Namun, disamping itu penyakit autoimun yang merupakan kondisi penyerangan sistem kekebalan tubuh terhadap sel sehat karena dianggap organisme asing juga bisa menyerang.

Jenis autoimun yang memiliki risiko tinggi yaitu rheumatoid arthritis atau peradangan sendi dan penyakit celiac atau penyerangan terhadap senyawa gluten yang berasal dari biji-bijian yang dikonsumsi.

Baca Juga: Ria Irawan Meninggal Dunia Setelah Lawan Kanker, Sang Kakak Ternyata Juga Tengah Berjuang Lawan Kanker

Selain itu, infeksi akibat hepatitis C, virus epstein-barr atau peradangan kelenjar getah bening, heliobacter pylori pada lambung, dan laukimia juga dapat meningkatkan risiko kanker kelenjar getah bening.

Apabila usia penderita jenis limfoma hodgin pada rentan 20-30 tahun, untuk limfoma non-hodgkin berada pada usia di atas 60 tahun dan anak-anak hingga bayi serta umum terjadi pada wanita.

Moms juga harus menjaga berat badan agar tidak obesitas. Hal itu karena penderita obesitas memiliki risiko tinggi terserang kanker kelenjar getah bening.