Tak Sulit, Begini Cara Mudah Mengajarkan Anak untuk Mengambil Keputusan

By Nur Marufah Saniati, Senin, 6 Januari 2020 | 18:50 WIB
Cara membantu Si Kecil mengambil keputusan (Asier)

Nakita.id - Haruskah kita melibatkan anak dalam pengambilan keputusan?

Pertanyaan ini, mungkin masih melekat di benak banyak orangtua.

Tetapi tahukah Moms, pengambilan keputusan sebenarnya adalah keterampilan yang sangat penting untuk dipelajari anak-anak, terlepas dari usia mereka.

Baca Juga: Ajarkan Anak Mengambil Keputusan sendiri

Si Kecil dapat memperoleh beberapa manfaat dari membuat keputusan sendiri.

Pengambilan keputusan akan mempengaruhi bagaimana Si Kecil berperilaku dan bergaul dengan orang lain, serta membentuk pribadinya.

Ketika Si Kecil membuat keputusan yang baik, ia tidak hanya akan merasa baik, tetapi juga mengalami rasa kepuasan karena berhasil membuat keputusan itu.

Di sisi lain, jika Si Kecil membuat keputusan yang buruk, maka ia mungkin menderita karenanya, tetapi juga belajar dari pengalaman itu.

Ini dapat membantunya membuat keputusan yang lebih baik di masa depan.

Memberikan kesemptan Si Kecil dalam pengambilan keputusan harus dilakukan secara bertahap dan biasanya didasarkan pada usia, kematangan, dan kemampuannya dalam pengambilan keputusan sebelumnya.

Namun, jangan memberi Si Kecil kebebasan penuh untuk mengambil keputusan.

Baca Juga: Sering Mencukur? Ini Kesalahan yang Kerap Dilakukan Ketika Bercukur

Sebab, belum tentu ia dapat mengatasi akibat apabila keputusan yang diambilnya kurang tepat atau bahkan salah.

Untuk membantu Si Kecil membuat keputusan, Moms harus terlebih dahulu mendidiknya tentang proses pengambilan keputusan.

Berikut beberapa cara membantu Si Kecil membuat keputusan, menurut Prof. Dr M. Swamenathan, seorang Konsultan Psikiater:

- Mengajarkan Si Kecil untuk berpikir terlebih dulu sebelum mengambil keputusan.

Bisa jadi, keraguan yang timbul dalam beberapa detik dapat mencegah keputusan yang berdampak buruk.

- Tegur Si Kecil saat ia salah dalam mengambil keputusan, tetapi jangan membuatnya kehilangan kepercayaan dirinya.

- Moms juga dapat menceritakan pengalaman di mana kurangnya berpikir sebelum bertindak dapat menyebabkan keputusan yang buruk.

Baca Juga: Jauh dari Pemberitaan Miring, Ashanty Tiba-tiba Beri Peringatan Perihal Hukum Tabur Tuai, Buat Siapa?

- Kemudian, bertanya kepada Si Kecil apa yang bisa ia lakukan dengan cara yang berbeda untuk menghindari keputusan yang salah seperti itu di masa depan.

- Buat Si Kecil bertanya pada diri sendiri, misalnya “Mengapa saya ingin melakukan ini?”, kemudian Moms coba untuk menilai dan memberikan saran yang baik terhadap pendapat yang dikeluarkan oleh Si Kecil.

Anak-anak sering memiliki motivasi berbeda, sementara mereka mungkin tahu bahwa melakukan sesuatu yang tidak masuk akal, atau mungkin medapatkan tekanan dari teman sebaya atau alasan lain untuk mengambil keputusan.

- Setelah itu, minta Si Kecil untuk bertanya kepada diri sendiri, "Apa konsekuensi dari tindakan saya?" atau "Berapa banyak masalah yang akan saya hadapi?".

Si Kecil perlu mempertimbangkan risiko dan manfaat dari keputusannya, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

- Pertanyaan paling penting yang harus ditanyakan oleh Si Kecil kepada diri sendiri yaitu, "Apakah keputusan saya untuk kepentingan terbaik saya?".

Baca Juga: Sudah Jalin Asmara Setengah Tahun, Irfan Sebaztian Malah Sebut 'Beli Satu Gratis Satu' Jika Nikahi Irma Darmawangsa, Kok Bisa?

Memiliki pemikiran seperti ini, menentukan pilihan dan membuat keputusan yang sesuai dengan kepentingan terbaik Si Kecil merupakan puncak dari proses pengambilan keputusan yang baik.

Kembali lagi kepada Moms, bagaimana Moms membimbing dan membantu Si Kecil mengembangkan keterampilan pengambilan keputusan yang baik.

Agar tumbuh menjadi orang dewasa yang mandiri, bertanggung jawab, dan bahagia.