Si Kecil Suka Makanan Manis? Waspada Moms, Diabetes Ternyata Bisa Menyerang Sejak Usia Dini

By Gabriela Stefani, Selasa, 7 Januari 2020 | 17:00 WIB
Diabetes dapat menyerang sejak usia dini (freepik)

Nakita.id - Kebanyakan anak-anak biasanya menyukai makanan manis seperti cokelat, es krim, dan permen.

Namun, Moms juga pasti sudah tahu jika terlalu banyak konsumsi gula tidak baik untuk kesehatan.

Permasalahan gigi rusak atau bolong menjadi penyakit paling "populer" yang ditakuti oleh Moms akibat konsumsi gula berlebih.

Selain gigi bolong, Moms juga perlu waspadai penyakit lain yang merupakan dampak dari konsumsi gula berlebih.

Tahu tidak Moms, ternyata penyakit diabetes bisa menyerang sejak usia dini lo.

Baca Juga: Benarkah Diabetes Diturunkan Menyilang dari Ayah Ke Anak Perempuan? Ini Deretan Mitos Tentang Diabetes

Meskipun Moms atau Dads tidak memiliki riwayat diabetes, bukan berarti Si Kecil tidak akan menderita diabetes.

Hal seperti inilah yang perlu Moms waspadai, karena penyerangan diabetes tidak langsung terlihat, tetapi efeknya jangka panjang.

Salah satu jenis diabetes yaitu diabetes tipe 2, yang dapat diderita akibat pola hidup tidak sehat seperti konsumsi gula berlebih.

Melansir dari healthline, inilah gejala dan pengobatan untuk diabetes tipe 2 yang diderita Si Kecil.

Gejala Diabetes Tipe 2 pada Si Kecil

Gejala diabetes tipe 2 tidak selalu mudah dideteksi tanpa pengecekan dokter.

Sulitnya dideteksi dikarenakan diabetes tipe 2 berkembang secara bertahap, bahkan banyak juga yang tidak merasakan gejalanya.

Meskipun begitu, Moms juga perlu perhatikan Si Kecil apabila menunjukkan gejala seperti kelelahan berlebih.

Anak yang menderita diabetes tipe 2 akan cenderung mudah lelah atau mengantuk karena adanya perubahan gula darah sehingga memengaruhi energinya.

Selain itu, perhatikan juga rasa lapar dalam sehari-hari Si Kecil.

Rasa lapar yang meningkat tersebut dikarenakan tidak cukupnya insulin dalam tubuh untuk proses pembakarannya.

Baca Juga: Liburan ke Italia, Ruben Onsu Ungkap Sempat Panik karena Hal Ini, Diluar Perkiraan?

Si Kecil yang menderita diabetes tipe 2 juga akan sering buang air kecil.

Hal itu dikarenakan kadar gula darah yang tinggi tidak dapat diserap seluruhnya oleh ginjal, sehingga harus dibuang melalui urin agar tidak membahayakan tubuh.

Kerja ginjal akan lebih ekstra karena penyaringan gula yang banyak sehingga membutuhkan air lebih banyak agar air kencing tidak mengental.

Dalam kondisi ini, otak akan menerima sinyal bahwa tubuh kekurangan cairan sehingga Si Kecil akan mudah haus untuk memberi ginjal lebih banyak air.

Gejala lainnya dari diabetes tipe 2 yaitu luka yang sukar sembuh.

Kondisi ini terjadi karena kadar gula yang tinggi pada darah dapat menghambat aliran darah ke kulit sehingga penutupan luka memakan waktu lama.

Pengobatan Diabetes Tipe 2 pada Anak

Umumnya pengobatan diabetes tipe 2 pada anak mirip dengan orang dewasa, yaitu pengecekan angka gula darah secara rutin dan menjaga pola makan.

Kini sudah banyak alat cek angka gula darah yang bisa digunakan di rumah.

Moms bisa membelinya untuk melakukan pengecekkan rutin agar cepat mengetahui apabila sedang meningkat.

Baca Juga: Tak Perlu Keluar Banyak Biaya, 5 Kegiatan Ini Bisa Jadi Ide untuk Manfaatkan #FamilyQuality Saat Keluarga Sedang Berkumpul di Rumah

Selain itu, pola makan juga perlu dijaga karena pada dasarnya diabetes tipe 2 berasal dari pola makan yang tidak sehat.

Pastinya Si Kecil harus hindari dari makanan yang mengandung gula berlebih, dan mulailah konsumsi nasi merah karena nasi putih lebih mengandung banyak gula.

Moms juga bisa konsultasikan ke dokter untuk menu diet yang cocok bagi Si Kecil.

Tentunya lebih baik mencegah daripada mengobati.

Oleh karena itu, Moms dapat membatasi asupan gula pada Si Kecil dari awal.