Pilu! Gadis Cantik ini Dicampakkan ke Hutan, Diselamatkan dan Dibesarkan Kawanan Monyet, Tapi Dijadikan Budak Nafsu oleh Penolongnya!

By None, Sabtu, 11 Januari 2020 | 15:09 WIB
Marina Chapman saat kecil dirawat monyet capuchin (kolase Grid.ID)

Nakita.id - Dulu kita kerap disuguhi dongeng tarzan, dimana seorang anak kecil yang dirawat sekelompok hewan di hutan. 

Ada kisah Tarzan atau Mowgli dan film lainnya. 

Kita anggap itu hanya dongeng belaka dan tak terjadi di kehidupan nyata.

Padahal, ada kejadian yang sangat tragis dialami seorang gadis cantik bernama Marina Chapman

Dari Intisari yang melansir situs Life Daily, Marina Chapman tumbuh besar dibawah pengasuhan sekawanan monyet.

Kemudian ia diselamatkan oleh sekelompok pemburu, yang kemudian menjual dirinya sebagai seorang budak di sebuah rumah bordil.

Baca Juga: Tak Hanya Menginspirasi, Nakita Siap Jawab Semua Kegalauan Moms Seputar Pregnancy dan Parenting lewat N-spiration

Perjalanan hidup Marina Chapman yang tragis itu, dimulai saat ia diculik saat masih balita.

Para penculiknya kemudian membuang Marina Chapman di hutan Kolombia dan dibiarkan agar mati.

Dan di hutan itulah ia mengalami seperti cerita Tarzan atau Mowgli.

Marina Chapman diasuh oleh sekelompok monyet capuchin dan diajarkan untuk bertahan hidup dengan makan buah atau biji-bijian.

Menganggap kawanan monyet sebagai keluarganya, membuat Marina Chapman melakukan apa yang kawanan kera lakukan, seperti berjalan dengan keempat kaki.

"Aku belajar banyak insting dari binatang, khususnya ketika aku harus bertahan hidup di jalanan di kota," kata Maria Chapman.

Marina Chapman (ka) dibantu Vanessa (ki), selesaikan buku otobiografi The Girl with No Name

Ia menjelaskan, ketika harus mempertahankan diri sendiri, ia tahu bagaimana caranya balik melawan.

Kapanpun ia diserang, ia selalu memukul duluan sebelum dirinya dipukul karena ia harus bertahan hidup.

Setelah 5 tahun hidup bersama kera di hutan, ia ditemukan oleh beberapa pemburu da nmembawanya keluar dari hutan.

Bukannya jadi lebih baik saat bersama manusia lagi, perjalanan hidup Marina Chapman jadi lebih perih.

Baca Juga : Aktivitas Ruben Onsu Kala Sarwendah Sedang Hamil, dari Belanja hingga Masak!

Para pemburu itu menjual dirinya sebagai seorang budak ke seorang pengurus rumah bordil yang kejam.

Marina muda hidup sebagai seorang pengemis jalanan dan diperbudak oleh sebuah keluarga penjahat.

Hingga suatu ketika ia diselamatkan oleh seorang tetangganya dan dibawa pindah ke Bradford, Yorkshire, Inggris.

Dalam bahasa Indonesia, kisah Maria Chapman diberi judul GAdis Tanpa Nama

Di Brandford inilah akhirnya ia menemukan cintanya dan membuat keluarganya sendiri.

Kisah Marina ini banyak diperdebatkan, khususnya mereka yang merasa skeptic, yang menolak untuk menerima klaim dirinya.

Namun, kapan pun ia ditanya tentang 'keluarganya', Marina sering menyebutkan kawanan kera yang membesarkannya dulu.

Marina akan mengatakan dengan tenang, "Aku ingin tahu, apakah kera hidup lebih lama dibandingkan manusia? Aku pikir itu mungkin saja bahwa mereka mungkin mengingat aku".

Baca Juga: Bikin Merinding! Begini Cerita Rohimah Tak Sadar Ada Ular Sepanjang 3,5 Meter Terjebak Berhari-hari di Dalam Kasurnya: 'Baru Sadar Selama Ini Tidur Ada Ularnya di Bawah'

Di usianya yang hampir 70 tahun itu, Marina berharap bisa bisa bertemu kembali dengan ayah dan ibu angkatnya itu.

Pengalaman hidup yang tragis sejak kecil, oleh Marina kemudian dituangkan dalam sebuah buku otobiografi.

Dengan bantuan putrinya (Vanessa) otobiografi berjudulThe Girl with No Name, kelar pada 2013 silam.(*)

 

Artikel ini sudah tayang di Intisari, judul : Kisah Suram Marina Chapman: Dibuang ke Hutan, Dirawat Kera, Lalu Dijadikan Budak Nafsu