Siswi SMP Asal Cibubur Tewas Diduga Karena Bullying, Inilah Dampak yang Akan Dirasakan Pelaku Bullying

By Gabriela Stefani, Minggu, 19 Januari 2020 | 18:15 WIB
Dampak bagi pelaku bullying (freepik)

Nakita.id - Baru-baru ini viral sosok Siswi SMP asal Cibubur yang tewas diduga karena menjadi korban bullying.

Kasus bullying ini tentunya memberikan dampak terhadap kesehatan mental anak hingga orang dewasa.

Banyak kasus bullying yang berujung bunuh diri seperti Siswi SMP asal Cibubur ini, anggota girl group Korea Selatan Sulli, dan penyanyi asal korea Goo Hara.

Baca Juga: Masih Tergolek Lemah, Adik Ipar Beberkan Kebiasaan Buruk Suami Soraya Haque yang Jadi Pemicu Penyakit Kronisnya, Apa Saja?

Namun, tahu tidak Moms kalau pelaku bullying juga akan mendapatkan efek dalam jangka pendek dan jangka panjang juga.

Tentunya Moms tidak mau Si Kecil menjadi pelaku ataupun korban dari bullying.

Namun, Moms perlu mengetahui dampaknya bagi pelaku bullying agar bisa mengedukasi Si Kecil sehingga dapat menghindarinya.

Dampak jangka pendek

Moms, Dads, dan guru di sekolah perlu mengetahui bahwa menjadi pelaku bullying pastinya ada penyebabnya.

Pelaku bullying bisa menerima dampak yang memengaruhi kesehatan mentalnya juga.

Dampak dalam jangka pendek yang dialami yaitu kinerja dalam kegiatan belajar mengajar menurun.

Hal itu karena ketika menjadi pelaku bullying Si Kecil akan sibuk mengurusi para korban selanjutnya.

Baca Juga: Nagita Slavina Unggah Foto Raffi Ahmad Tidur Mangap, Warganet Malah Salah Fokus dengan Ekspresi Rafathar dan Bilang Mirip Aktor Korea Ini, Siapa?

Selain itu, pelaku bullying yang ketahuan oleh pihak sekolah akan berisiko dikenakan hukuman hingga skorsing.

Apabila Si Kecil mendapatkan skorsing tentunya ia tidak bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar dan mengganggu nilainya.

Dampak lainnya yaitu tingginya risiko membolos mata pelajaran hingga sekolah.

Baca Juga: Bingung Memilih Pakaian Buat Si Kecil? 8 Tips Ini Bisa Membantu

Beberapa sekolah menerapkan sistem moving class, dimana tiap siswa berpindah tempat tiap berganti pelajaran.

Hal ini dapat memicu Si Kecil bolos pelajaran bahkan sekolah untuk bergaul dengan teman-temannya karena umumnya lingkungan pelaku bullying tidak baik.

Si Kecil yang menajdi pelaku bullying juga akan kesulitan menjaga hubungan sosial karena temannya enggan berhubungan baik dengannya.

 

Dampak jangka panjang

Sebagai pelaku bullying juga memiliki dampak jangka panjang yang akan dialaminya.

Ketika Si Kecil tumbuh sebagai pelaku bullying hingga iya dewasa maka akan terdapat risiko pelecehan.

Selain itu, anak yang tumbuh sebagai pelaku bullying bisa menunjukkan perilaku antisosial di kemudian hari.

Hal itu karena ia terbiasa mengintimidasi rekan sesamanya sehingga semakin sedikit rekan yang ingin berteman dengannya.

Baca Juga: Waspada! BMKG Peringatkan Potensi Adanya Hujan Lebat hingga Longsor di Wilayah Ini, Wirang Birawa: 'Semoga Airnya Masuk Tanah'

Tentunya Si Kecil perlu teman untuk berbagi di kemudian hari, maka sebagai pelaku bullying akan kesulitan membangun pertemanan yang baik.

Sulitnya memiliki lingkaran pertemanan yang baik akan membuat Si Kecil berkumpul dengan teman buruk yang serupa dengannya hingga dewasa.

Hal itu bahkan bisa membuat ia melakukan penyalahgunaan zat terlarang.

Baca Juga: #FamilyQuality: Terdengar Sepele, Siapa Sangka Moms Bisa Mengetahui Seperti Apa Lingkungan Sosial Si Kecil hanya Dengan Menonton Televisi Bersama, Ini Penjelasan Pakar!

Selain itu, pelaku bullying yang tumbuh dengan kepribadian seperti itu akan kecil kemungkinan untuk dididik atau mendapatkan pekerjaan.

Ketika Si Kecil yang sudah waktunya tumbuh dan bekerja serta melamar pekerjaan, para HRD akan mengetahui kepribadiannya secara psikologis.

Tentunya tiap perusahaan tidak ingin memiliki pegawai yang suka mengintimidasi sesama rekannya.