Tak Perlu Minder dan Khawatir, Begini Caranya Menjadi Ayah yang Baik

By Nur Marufah Saniati, Rabu, 22 Januari 2020 | 17:35 WIB
Menjadi ayah yang baik (Pixabay)

 

Nakita.id – Memiliki anak mungkin merupakan tantangan bagi Dads tetapi, ini juga merupakan sebuah penghargaan.

Sebab, Dads yang memiliki anak termasuk beruntung karena tidak semua orangtua dapat memiliki anak, apalagi dalam waktu cepat setelah menikah.

Mungkin Dads akan dilanda rasa khawatir, cemas bahkan bisa disebut Dads mengalami babyblues.

Namun, dibalik kekhawatiran itu, Dads pasti memiliki keinginan untuk bisa menjadi ayah sekaligus suami yang baik bagi Si Kecil dan Moms bukan?

Baca Juga: Moms, Bantu Dads Bersiap Menjadi Ayah Baru dengan Tips Jitu Berikut

Dads dapat melakukan beberpa hal ini untuk menjadi ayah yang baik.

Menyesuaikan Prioritas

Sama seperti Moms yang sesekali perlu menyesuaikan kembali prioritasnya, sekarang Dads juga memiliki kesempatan emasi, yaitu cuti dari pekerjaan.

Kesempatan emas itu untuk menunjukan lebih banyak kasih sayang Dads dengan merawat Moms juga Si Kecil.

Dads juga perlu menyesuaikan prioritas antara di rumah dan di tempat kerja.

Baca Juga: Bak Jatuh Tertimpa Tangga, Ningsih Tinampi Murka Dijegal Tetangga Sendiri Agar Pengobatannya Gulung Tikar: 'Lengkap Sudah'

Dengan menyesuaikan prioritasnya, Dads dapat memperkuat ikatan yang sudah kuat dengan Moms serta Si Kecil.

Kerjasama tim

Tentu saja,memenuhi kebutuhan untuk Si Kecil, Moms dan lainnya bukanlah hal yang mudah bagi Dads.

Begitu juga melakukan pekerjaan rumah tangga seperti membantu Moms dalam mengurus Si Kecil seperti memberi makan, mengganti popok, dan lain-lain.

Oleh karena itu, diperlukan kerjasama tim antara Dads dan Moms.

Baca Juga: Luar Biasa! Salah Satu Kandungan Buah Pepaya ini Bermanfaat Kurangi Risiko Cacat Hingga Tingkatkan Kecerdasan Emosional Janin

Dads dan Moms dapat membagi tugas melakukan pekerjaan rumah tangga, serta mengurus Si Kecil.

Ini dilakukan agar Dads dan Moms tidak kelelahan dan memiliki waktu luang untuk menghabiskan waktu bersama Si Kecil untuk bersenang-senang, tanpa meninggalkan rumah dalam keadaan kotor.

Meskipun terkadang mungkin ada konflik dan perasaan cemburu.

Ini normal, dan hanya akan berlangsung sementara.

Baca Juga: 5 Rahasia Bayi Lebih Cerdas: Kesiapan Sekolah Bisa Mulai Sekarang

Sementara itu, berusahalah agar Dads dan Moms menghabiskan waktu bersama setiap hari menikmati kehadiran satu sama lain saat Si Kecil sedang tidur atau ada orang lain yang merawatnya.

Bermain dengan Si Kecil

Cara positif bagi Dads untuk menangani masalah ini adalah menjadi terlibat sebanyak mungkin dalam merawat dan bermain dengan Si Kecil yang baru lahir.

Ketika Dads menghabiskan waktu ekstra ini dengan Si Kecil, Dads secara emosional terikat padanya seperti Moms.

Baca Juga: Apakah Benar Makanan yang Lewat Tanggal Kedaluwarsa Masih Bisa Dikonsumsi? Ahli Ini Menjelaskannya

Ini bukan untuk mengatakan bahwa Moms dan Dads bermain bersama Si Kecil dengan cara yang sama.

Secara umum, Dads bermain untuk membangkitkan percaya diri dan keberanian Si Kecil.

Sementara Moms umumnya berkonsentrasi pada stimulasi rendah seperti gerakan lembut, permainan interaktif yang tenang, bernyanyi, dan kegiatan yang menenangkan.

Bagi Si Kecil, kedua gaya permainan sama-sama berharga dan saling melengkapi satu sama lain dengan indah.

Baca Juga: Panduan Perkembangan Bayi 7 Bulan yang Normal Terjadi Bisa Dioptimalkan dengan Beberapa Mainan Ini, Apa Saja?

Ini merupakan alasan lain mengapa sangat penting untuk melibatkan Dads dan Moms dalam merawat Si Kecil