Autis Pada Si Kecil Bisa Diidentifikasi Melalui Skrining Sejak Bayi, Moms Wajib Tahu

By Nur Marufah Saniati, Sabtu, 25 Januari 2020 | 15:38 WIB
Ilustrasi identifikasi autis pada bayi melalui skrining (freepik)

Nakita.id – Memiliki anak yang sehat adalah kebahagiaan bagi semua orangtua.

Meskipun dalam keadaan sehat, Moms harus lebih peka terhadap tingah laku Si Kecil yang terlihat tidak seperti anak normal pada umumnya.

Jika itu terjadi, segera bawa Si Kecil periksa ke dokter atau penyedia perawatan kesehatan lainnya.

Penyedia perawatan kesehatan primer anak akan mulai memeriksa Si Kecil untuk melihat tanda-tanda gangguan perkembangan atau komunikasi.

Baca Juga: Kenali 7 Tanda Awal Autisme Pada Si Kecil Sejak Umur 2 Tahun!

Salah satu gangguannya adalah Autisme Spektrum Disorder (ASD) atau Autis.

Pemeriksaan ini dilakukan pada kunjungan pertama Si Kecil.

Mereka mengamati bagaimana Si Kecil tertawa, melihat Moms untuk meyakinkan, mencoba mendapatkan kembali perhatian Moms selama percakapan, merespon ketika dipanggil, dan menangis.

Pengamatan tersebut dikombinasikan dengan riwayat keluarga, pemeriksaan kesehatan, dan perspektif orangtua.

Baca Juga: Nangis Sesenggukan Saat Delon Nikahi Janda Tajir, Kini Yeslin Wang Singgung Soal Undangan Pernikahan, Balas Dendam?

Ini dapat membantu penyedia layanan kesehatan primer anak mengidentifikasi Si Kecil yang berisiko ASD.

American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan skrining untuk ASD pertama kali dilakukan saat anak usia 18 dan 24 bulan dengan pengawasan serta skrining perkembangan rutin.

Baca Juga: Warganet Rekam Video Mengerikan di China Akibat Virus Mematikan:

Jenis skrining ini dapat mengidentifikasi anak-anak dengan tantangan perkembangan dan perilaku yang signifikan sejak dini.

Saat anak-anak dapat memperoleh manfaat terbesar dari intervensi, serta mereka yang mengalami kesulitan perkembangan lainnya.

Itu harus diterapkan untuk semua anak, tidak hanya mereka yang memiliki gejala saja, namun agar skrining menjadi efektif.

Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong, Barbie Kumalasari Tertangkap Kamera Rela Panas-Panasan hingga Naik Kendaraan Seperti Bajaj, Jatuh Miskin?

Ada beberapa alat berbeda yang dapat digunakan oleh penyedia perawatan kesehatan untuk mengidentifikasi ASD.

- Kuis Usia dan Tahapan SE-2 (ASQ-SE2)

- Tes Pemeriksaan Gangguan Perkembangan Pervasif-II (PDDST-II)

- Skala Perilaku Komunikasi dan Simbolik (CSBS)

- Daftar Periksa Modifikasi untuk Autisme pada Balita, kemudian direvisi dengan tindak lanjut (M-CHAT-R / F)

- M-CHAT-R / F alat skrining yang paling umum digunakan di kantor pediatrik.

Ini adalah kuesioner 23 poin yang diisi oleh orangtua.

Baca Juga: Dibandingkan dengan Mantan Istri Gading Marten, Juria Hartmans Langsung Balas dengan Komentar Menohok

Dengan menggunakan alat skrining standar ini, dokter akan diminta untuk memulai percakapan tentang keterlambatan bahasa, kekhawatiran tentang perilaku.

Tingkat keberhasilan untuk M-CHAT -R / F tidak 100%, sehingga digunakan dalam kombinasi dengan kesehatan dan riwayat keluarga untuk mengidentifikasi anak-anak yang berisiko.

Bagi anak yang berisiko, kemungkinan langkah selanjutnya dengan tes genetik, neurologis, atau perkembangan tambahan.

Baca Juga: Tak Cuma dari Dunia Keartisan, Ternyata Ini Sumber Uang Sahrul Gunawan yang Buatnya Jadi Duda Tajir Melintir

Perlu diingat, jika skrining itu mengidentifikasi bukan mendiagnosis.

Jangan sampai terlambat membawa Si Kecil periksa, karena bertindak lebih awal akan berdampak besar pada perkembangan Si Kecil.