Ada Stay At Home Mom yang Menderita Alergi Aneh Jadi Nggak Bisa Mengerjakan Pekerjaan Rumah Tangga

By David Togatorop, Rabu, 13 Desember 2017 | 06:54 WIB
Mary Grace-Milner mengidap alergi yang aneh (prozeny.blesk.cz) ()

Nakita.id - Sebagai stay at home moms, tentunya Moms akan sangat sibuk dengan pekerjaan rumahnya.

Karena kesibukan di luar rumah juga, beberapa moms bahkan berharap untuk bisa menghindari pekerjaan rumahnya.

Namun, apa jadinya bila seorang ibu harus menghindari pekerjaan rumah tangga karena penggunaan produk pembersih sehari-hari bisa saja membunuhnya.

BACA JUGAMoms Barang-barang Ini Tidak Boleh Dekat Kulkas, Akibatnya Bisa Fatal

Dilansir dari Intisari via dailymail.co.uk, Mary-Grace Milner dari Rochford di Essex punya alergi terhadap produk pemutih dan pembersih lainnya sehingga sedikit saja bau bisa memicu reaksi alergi yang parah.

Gejala yang ditimbulkan meliputi kulit yang meradang, naiknya tekanan darah dan penglihatan kabur.

Akibat intoleransi kimia langka (Multiple Chemical Sensitivity), mom yang satu ini bahkan tidak bisa menginjakkan kaki di bagian sabun pembersih di supermarket.

Wanita berusia 40 tahun ini pertama kali terkena penyakit tersebut pada November 2010 ketika penglihatannya mulai kabur dan paru-parunya sakit.

Reaksi yang aneh tersebut memaksanya mengubah setiap aspek kehidupnya.

Dia harus membuang barang seperti pembersih karpet, deodoran dan pasta gigi karena khawatir akan memicu reaksi yang bisa melemahkan.

Mary memiliki daftar 400 produk pembersih dan perawatan pribadi yang perlu hindari.

BACA JUGATerjadi Lagi, Curhatan Pasien BPJS yang Tak Dapat Kamar Ini Jadi Viral

Dia cenderung menjauhi lorong-lorong kimia di setiap toko.

Saat penyakitnya kambuh, Marry mendapati penglihatan kabur, pendarahan hidung yang parah, paru-paru yang sakit dan batuk, kadang-kadang pada saat bersamaan.

Kebanyakan wanita tentu senang punya alasan medis untuk tidak melakukan pekerjaan rumah tangga, tapi ini bisa membuat hidup sangat sulit saat menjadi moms yang sibuk.

Mary juga berkata bahwa matanya menjadi bengkak, penglihatan menjadi kabur dan nafasnya melambat.

Tenggorokannya tertutup dan sulit bernapas.

Mary benar-benar tidak bisa berada di gedung yang sama dengan bahan kimia.

Kondisi ini membuat dokter bingung pada awalnya dan baru setelah mengunjungi homoeopati, yang melihat gejalanya, akhirnya Mary didiagnosis dengan Multiple Chemical Sensitivity.

Tidak diragukan lagi bahwa penyebabnya adalah penyebabnya adalah bahan kimia.

Lindsey McManus, dari Allergy UK, mengatakan bahwa ini adalah penyakit abad ke-21.

BACA JUGAIni Bahaya Membuat Susu Formula dengan Air Hangat Dari Dispenser Moms

Kondisi ini cukup kronis dan biasanya terjadi sebagai respon terhadap paparan kimia.

Seringkali orang memiliki sistem kekebalan tubuh rendah yang tidak dapat mengatasi kekerasan bahan kimia.

Mary telah memperbaiki kondisinya dengan menggunakan semua produk alami dan organik serta beralih ke homeopati dan akupunktur.

Saat membersihkan toilet, Mary mencampur beberapa bikarbonat soda dan cuka, dan bukannya menyemprotkan cairan pembersih toilet kimia.

Meski sudah dikenali penyakitnya, Mary masih mengalami kesulitan meyakinkan dokter bahwa produk sehari-hari menyebabkan reaksi.

Hmm, kalau begini keadaannya serba sulit, ya Moms.

Artikel ini sudah tayang di Intisari.