Panduan Perkembangan Anak Usia 12 Tahun yang Normal Terjadi, Sudah Mulai Bisa Tertarik Lawan Jenis!

By Cecilia Ardisty, Jumat, 31 Januari 2020 | 09:48 WIB
Panduan perkembangan anak usia 12 tahun yang normal terjadi (freepik)

Nakita.id - Tak terasa Si Kecil terus bertumbuh dan menjadi seorang remaja.

Semuanya berubah dari fisiknya, sosial, emosional, dan kognitif.

Oleh karena itu Moms butuh panduan perkembangan anak usia 12 tahun yang normal terjadi.

Baca Juga: Dulu Tegas Sebut Ada Kejanggalan dari Teddy, Akhirnya Mbak You Bongkar Terawangannya Soal Penyebab Kematian Lina:

Anak-anak berusia 12 tahun memiliki saat-saat keduanya bertingkah seperti anak yang selalu Moms kenal dan tiba-tiba berubah menjadi orang dewasa kecil tepat di depan Moms.

Bersiaplah untuk perkembangan fisik, emosional, sosial, dan kognitif yang terjadi saat ini.

Lantas apa saja perkembangan anak usia 12 tahun yang normal terjadi?

Baca Juga: Tampil Gagah dengan Seragam Sunda Empire, Tengok Wajah Para Petinggi Sunda Empire dalam Balutan Baju Tahanan Usai Ditetapkan Sebagai Tersangka

Perkembangan fisik

Pada anak perempuan usia 12 tahun ia akan mulai mengalami pubertas.

Sementara pada anak laki-laki masih melalui proses.

Pada anak perempuan, Moms akan melihat perkembangan payudara, pertumbuhan rambut di daerah kemaluan, dan menstruasi.

Sedangkan pada anak laki-laki, pubertas mulai pada penis dan testis semakin besar.

Kemudian, pertumbuhan rambut di daerah kemaluan dan ketiak, serta pertumbuhan rambut pada wajah, pertumbuhan otot, dan pendalaman suara.

Baca Juga: Bak Menuai Apa yang Ditabur, Jennifer Dunn Curahkan Kondisi Hubungannya dengan Anak Faisal Harris Pasca Insiden Pelabrakan: ‘Masih Kurang Baik’

Perkembangan emosional

Emosi remaja bukan lelucon, dan Moms mungkin akan merasakan perjalanan liar tahun depan.

Mereka mencintai orang tua mereka tetapi tidak ingin ada hubungannya dengan mereka.

Anak usia 12 tahun merasa menang dan kemudian merasa seolah-olah mereka telah gagal segalanya.

Akan ada saat-saat bahagia, sedih, dan kemudian akan terulang lagi.

Ini juga merupakan waktu ketika anak-anak mulai menemukan keterampilan kepemimpinan mereka dan mulai memahami gagasan memberi kembali kepada masyarakat.

Doronglah hal ini dengan membiarkan mereka mengambil bagian dalam proses pengambilan keputusan di rumah dan mendukung keterlibatan dalam kegiatan masyarakat atau sekolah.

Perkembangan sosial

Teman akan lebih penting dari segalanya, tetapi ketertarikan pada lawan jenis akan segera muncul.

Anak usia 12 tahun menganggap penting untuk memiliki, yang sering berarti menemukan kemandirian dari orang tua dan anggota keluarga lainnya, tetapi dengan itu muncul risiko tekanan teman sebaya.

Terus berkomunikasi pada anak Moms karena mungkin mereka mengalami situasi yang tidak siap mereka hadapi atau bagaimana menghadapi.

Termasuk semua tekanan dari teman sebaya dan tumbuh dewasa.

Meskipun anak laki-laki Moms membangun kemandirian mereka, mereka perlu tahu bahwa orang tua ada untuk mendukung.

Baca Juga: Pantas Bikin Ngakak, Begini Cerita Petinggi Sunda Empire Soal Hubungan Kerajaan Dunia dengan Indonesia: 'Arab Menggunakan Tanah Madura'

Perkembangan kognitif

Otak seorang anak berusia 12 tahun telah berhenti tumbuh dalam ukuran, tetapi otaknya belum berkembang.

Pemikiran abstrak, pemecahan masalah, dan logika semua menjadi lebih mudah, 3 tetapi korteks prefrontal, yang memainkan peran dalam kontrol impuls dan keterampilan organisasi, masih belum matang.

Bicara & Bahasa

Pada usia 12 tahun, sebagian besar anak memiliki kemampuan bahasa dan komunikasi yang kuat.

Mereka mampu berpikir di luar interpretasi literal, dan peribahasa dan idiom tidak akan terbang di atas kepala mereka lagi.

Moms mungkin akan mendapatkan rasa sarkasme pertama Moms, dan mereka akan memahami nada, serta bahasa yang sebenarnya, dalam percakapan.

Bermain

Anak berusia dua belas tahun mulai menghabiskan waktu luang mereka untuk kegiatan seperti olahraga yang terorganisir, permainan video, dan kegiatan sosial dengan teman-teman.

Terus perhatikan jumlah waktu layar yang didapat oleh anak remaja Moms dan dorong mereka untuk tetap aktif, meskipun mereka tidak menyukai olahraga yang teratur.