Kisah Dokter yang Rawat Pasien Virus Corona di Wuhan, Mulai Tak Pulang 2 Minggu, Rela Pakai Popok, Sampai Dipukuli Keluarga Pasien

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Minggu, 2 Februari 2020 | 16:24 WIB
ilustrasi perawatan wabah virus corona (EPA-EFE/XIONG QI/XINHUA)

Nakita.id - Hingga kini, Minggu (2/2/2020), korban virus corona terus bertambah.

Komisi Kesehatan Nasional China telah mencatat sebanyak 304 orang meninggal dari 14.380 orang yang terinfeksi virus corona.

Tentu saja angka tersebut bukan angka kecil yang harus diabaikan.

Baca Juga: Ambil Tindakan Tegas, Indonesia Segera Jemput Mahasiswanya di Wuhan Menggunakan Hercules, Begini Kata Mahasiswa

Dari belasan ribu kasus tersebut, bisa dipastikan lebih dari 90 persen adalah warga di daratan China.

Oleh karenanya, dokter di China, khususnya Wuhan harus bekerja ekstra.

Banyaknya pasien mengakibatkan tenaga medis di banyak rumah sakit di Wuhan overworked (terlalu banyak bekerja).

Dilansir dari South China Morning Post (01/02/2020), para dokter di Wuhan mengalami banyak hal tidak mengenakkan, mulai dari overworked, dipukuli keluarga pasien hingga kekurangan persediaan medis.

Tidak pulang 2 minggu

Seorang dokter di rumah sakit Wuhan mengatakan dia tidak pulang selama 2 minggu.