Kebanyakan Nonton TV dan Youtube, Viral 3 Siswa SD Lakukan Aksi Bak SuperHero Lawan Penculik

By Gabriela Stefani, Jumat, 7 Februari 2020 | 16:25 WIB
Ilustrasi penculikan. (Pixabay/PublicDomainPictures)

Nakita.id - Baru-baru ini viral di media sosial aksi heroik 3 anak yang melawan komplotan penculik.

Ketiganya mengaku menggunakan seluruh tenaga hingga menggigit tangan komplotan penculik.

Selain itu, ketiganya juga mengaku memukul penculik menggunakan batu serta menyebut komplotan tersebut sebagai maling.

Baca Juga: Sekesal Apa pun, Jangan Tagih Utang di Facebook atau Instagram Bila Tak Mau Dipenjara!

"Kami gigit tangannya, kami pukul batu ke tubuhnya serta pintu mobil. Kami tendang-tendang dan berontak sebisanya. Kami juga berteriak, ada maling !!!," terang AD dan RS.

Seperti diketahui, pada Rabu (5/2/2020) pagi sekitar 06.30 WIB, ketiga bocah tersebut berangkat sekolah bersama-sama mengendarai sepeda onthel.

Baca Juga: Tak Pernah Terungkap, Aktris Bollywood Kajol Sempat Amnesia Gegara 'Kuch-Kuch Hota Hai' Hanya karena Ini

Saat itu, DE berboncengan dengan AD dan RS sendirian.

Tak berselang lama, kurang lebih 20 meter dari sekolah mereka, sebuah minibus berwarna hitam dan berplat B, tiba-tiba berhenti di depan ketiga bocah tersebut.

"Kami kaget dan sepeda kami menabrak mobil hitam itu," kata AD. Setelah itu, lanjut AD, seorang pria keluar dari mobil dan menghampiri DE.

Pria tersebut membujuk DE untuk ikut masuk ke dalam mobil dengan iming-iming uang satu juta dan jajanan.

Tak hanya itu, pelaku juga menyebut kedua orangtua DE ada di dalam mobil.

Baca Juga: Normalkan Bayi BAB Berkali-Kali, Jangan Lupa Perhatikan Tekstur dan Warna Feses Si Kecil Moms

"Ayo le melu aku, tak jak jalan-jalan, tak kei duit sak juta karo jajan lan permen. Ojo kesuwen kae lho bapak ibumu ning njero. (Ayo nak ikut saya jalan-jalan. Aku kasih uang sejuta, jajan dan permen. Ayo jangan lama-lama, bapak ibumu itu loh ada di dalam mobil)," kata Pria itu seperti yang ditirukan DE.

Mendengar kedua orangtuanya ada di dalam mobil, DE dan kedua rekannnya mulai sadar pria tersebut memiliki niat jahat.

"Ojo gelem. Diapusi kowe, kan bapak ibumu ning Jakarta (jangan mau. Kamu ditipu, bapak ibumu di Jakarta)," sahut AD dan RS dengan lantang bersamaan.

Baca Juga: Gisel Unggah Kebersamaan Berlatar Pantai, Celana Wijin Justru Buat Warganet Salah Fokus, Ada Apa?

Melihat keberanian tiga bocah itu, pria tersebut pun mencoba menarik tangan DE untuk masuk ke mobil.

Saat itulah, ketiga bocah melawan sekuat tenaga dan menggigit tangan pria tersebut agar melepaskan DE.

Penjahat tersebut akhirnya melepaskan tubuh DE. DE pun berhasil keluar dari pintu mobil.

Ketiganya lantas terjatuh ke jalan bersamaan dengan kaburnya para penjahat itu.

"Saya langsung sadar kalau itu penculik seperti yang saya lihat di televisi dan di YouTube. Makanya saya berkeras ingin menyelamatkan teman saya. Saat itu kami langsung lapor ke warga dan pak guru," pungkas AD.

Baca Juga: Si Kecil Kekurangan Zat Besi? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya!

DE akan diajak ke Jakarta Seperti diketahui, kedua orangtua DE bekerja di Jakarta.

Sang ayah bekerja sebagai buruh bangunan dan ibunya, Putri Purnamasari, merupakan guru lepas.

DE pun tinggal bersama kakek neneknya di Desa Jetis, Kecamatan Karangrayung.

Baca Juga: Tak Perlu Cemas Ketika Tanda-tanda Bayi Susah BAB Muncul, Moms Bisa Pakai Cara Alami Ini untuk Mengatasinya

Putri mengatakan, setelah kejadian yang menimpa putra pertamanya itu, dirinya berencana akan mengajak DE ke Jakarta.

Putri dan suaminya mengaku segera pulang ke Grobogan usai mendengar peristiwa yang menimpa DE.

"Hubungan saya dan suami, harmonis dan baik-baik saja. Kami pun khawatir dengan anak kami, makanya kami langsung pulang. Semalam sudah sampai sini. Kami merantau ke Jakarta dan meninggalkan DE dengan kakek neneknya di kampung. Alhamdulilah anak saya selamat," terang Putri.

Baca Juga: Bukan Ahmad Dhani, Awalnya Mulan Jameela Incar Sahabat Dhani Sampai Sengaja Lihat Konser Dhani demi Pria Lain:

Sementara itu, pihak kepolisian mengaku masih mendalami penyelidikan kasus tersebut.

Kesaksian tiga bocah pemberani diharapkan membantu polisi.

"Kami masih mendalami kasus percobaan penculikan itu. Saat kejadian jalanan desa sepi karena mayoritas warga bertani di sawah. Kami himbau kepada warga untuk berhati-hati dan selalu mendampingi anak-anaknya," kata Kanit Reskrim Polsek Karangrayung, Ipda Abdul Kadir.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Kami Gigit Tangannya dan Pukuli dengan Batu, Sambil Teriak Maling...""