Sering Kesemutan Atau Kram Otot? Awas! Bisa Jadi Itu Tanda Sesuatu

By Rosiana Chozanah, Selasa, 10 April 2018 | 10:00 WIB
Waspada bila Moms sering kesemutan (Pexels/Daria Shevtsova)

Nakita.id - Tubuh kita pasti akan mengeluarkan 'tanda' jika ada sesuatu yang salah di dalam tubuh.

Misalnya tanda-tanda seseorang mengidap diabetes, sakit jantung atau penyakit lainnya.

Sama halnya jika terjadi kerusakan pada saraf kita.

BACA JUGA: Stop Kebiasan Tumpang Kaki. Berbahaya. Bisa Menyebabkan Lumpuh Syaraf

Tubuh mempunyai lebih dari puluhan ribu saraf di dalam tubuh.

Mereka mempunyai peranan masing-masing yang sangat penting dalam menggerakkan anggota-anggota tubuh.

Bahkan beberapa saraf bertanggung jawab untuk membawa pesan dari otak ke otot-otot untuk membuat tubuh bergerak, ada saraf lain yang mengirim pesan tentang rasa sakit, tekanan atau suhu dari tubuh ke otak.

Untuk membantu membawa pesan dengan benar, setiap saraf memiliki serat kecil rumit di dalamnya, ditutupi oleh lapisan luar yang melindunginya.

Namun terkadang, safar bisa menjadi rusak akibat dari berbagai faktor.

Diperkirakan 20 juta orang Amerika menderita kerusakan saraf perifer yang dikenal sebagai neuropati, menurut National Institute of Neurological Disorders and Stroke.

Biasanya ada tanda dan gejala umum yang akan berkembang perlahan. 

Tetapi cepat atau lambat, kita akan mengalami gejala-gejala tertentu yang memberi indikasi jelas bahwa Anda mungkin menderita kerusakan saraf.

Berikut beberapa tanda yang harus Moms waspadai, melansir top10homeremedies.com.

1. Mati rasa

Tanda pertama yang mungkin kita rasakan adalah sensasi kesemutan, terutama di tangan, jari, kaki, dan kaki.

Saraf sensorik bertanggung jawab untuk mentransmisikan sensasi.

Ketika saraf ini terluka atau rusak, kita mungkin mengalami beberapa sensasi kesemutan di tangan atau kaki yang akhirnya dapat menyebabkan mati rasa. 

Jika tidak diobati, mati rasa bisa menyebar ke area lain di tubuh.

Beberapa penyebab lain mati rasa adalah tekanan konstan pada tangan atau kaki, paparan dingin, kompresi saraf sementara, gaya hidup, dan kekurangan vitamin B12 atau magnesium.

2. Nyeri

Tanda umum lain dari kerusakan saraf adalah nyeri tajam, menusuk atau terbakar. 

Rasa sakit seperti ini biasanya berkembang di tangan atau kaki dan terasa berbeda dari jenis rasa sakit lainnya.

Area nyeri mungkin tersebar luas (difus) atau terbatas pada saraf tunggal atau beberapa saraf. 

Dan biasanya rasa sakit seperti ini sering menjadi lebih buruk di malam hari.

Selain penyebab di atas, kita bisa saja mengalami nyeri saraf akibat diabetes, kekurangan vitamin B12, cedera pada otak atau sumsum tulang belakang.

BACA JUGA: Jangan Sepelekan, Tanda-tanda Kerusakan Saraf yang Sering Tak Disadari

3. Kelemahan otot

Ada beberapa saraf yang memberi kita kemampuan untuk bergerak. 

Setiap jenis cedera pada saraf yang membawa sinyal motorik akan menyebabkan sejumlah kelemahan otot serta hilangnya kontrol otot.

Awalnya kerusakan akan mengganggu sinyal pengiriman melalui saraf antara otak dan kelompok otot tertentu. 

Ini dapat menyebabkan kesulitan berjalan atau masalah dengan keterampilan motorik halus seperti mengambil atau menggenggam sesuatu dengan erat.

Lalu, ketika kelompok otot yang terkena digunakan lebih sedikit karena kerusakan saraf, otot akan melemah seiring waktu dan akhirnya menyebabkan lebih banyak kesulitan melakukan fungsi motorik tertentu.

Selain kerusakan saraf, kita dapat mengalami kelemahan otot, penyakit Parkinson, dan stroke.

4. Kram

Setiap jenis kerusakan pada saraf motorik dapat menyebabkan kram otot atau berkedut.

Karena saraf motor bertautan dengan otot-otot, bahkan kerusakan saraf yang kecil dapat menyebabkan kram otot. 

Pada saat yang sama, kram dan rasa berkedut dapat menarik saraf, berpotensi menyebabkan lebih banyak kerusakan.

Kram otot disebabkan oleh penembakan terus menerus beberapa saraf motorik, kedutan disebabkan ketika satu atau beberapa saraf motor macet.

Kram atau berkedut yang terkait dengan kerusakan saraf dapat bervariasi mulai dari ringan hingga intens dan sangat menyakitkan.

Kram otot juga bisa terjadi karena olahraga berlebihan, dehidrasi atau defisiensi mineral.

5. Berlebihan atau kurang berkeringat

Kerusakan saraf yang membantu organ dan fungsi sistem organ dapat menyebabkan kondisi yang disebut neuropati otonom. 

Ketika saraf otonom terpengaruh, dapat menyebabkan masalah keringat.

Beberapa orang mungkin mengalami keringat berlebih, terutama di tubuh bagian atas dan kepala.

Sedangkan lainnya mungkin lebih sedikit berkeringat, yang dapat mencegah pengaturan suhu tubuh selama aktivitas fisik.

Jadi, jika Moms mendapat beberapa tanda di atas, jangan tunda lagi untuk konsultasikan ke dokter, ya.

BACA JUGA: Merasa Ketindihan Saat Tidur? Bisa Jadi Indikasi Penyakit Saraf ini!