Jangan Sepelekan Moms, Kepala Bayi yang Terbentur Tidak Sengaja Dapat Sebabkan Kerusakan Otak Bahkan Berpengaruh Terhadap Konsentrasi Anak Kedepannya

By Shinta Dwi Ayu, Jumat, 14 Februari 2020 | 13:10 WIB
Kepala bayi terbentur dapat sebabkan kerusakan otak. (Phduet)

Nakita.id- Kepala merupakan bagian tubuh yang sangat rentan bagi bayi yang baru saja lahir. 

Bayi yang baru lahir biasanya masih memiliki bentuk kepala yang sensitif dan tekstur yang belum kuat seutuhnya. 

Karena kondisi tersebutlah kepala bayi memang harus benar-benar dijaga. 

Namun, tak menutup kemungkinan juga bayi akan mengalami terbentur pada bagian kepala saat Moms tidak memperhatikannya. 

Baca Juga: Siapa Sangka 6 Bahan Rumahan Ini Dapat Jadi Obat Radang Amandel Alami, Enggak Butuh Operasi!

Hal tersebut akan sangat berbahaya bila terjadi pada bayi Moms. 

Apabila kepala bayi terbentur biasanya akan mengakibatkan bejolan kecil, memar, dan luka di kulit kepala. 

Terbenturnya kepala bayi bisa berakibat fatal seperti kerusakan otak, bisa juga efek buruk lain terjadi tergantung dari benturan yang dialami Si Kecil Moms. 

Cedera pada kepala dapat menyebabkan gegar otak, yang merupakan cedera otak traumatis ringan atau TBI.

Gejala gegar otak bisa termasuk sakit kepala, kebingungan, masalah konsentrasi dan kelelahan.

Baca Juga: Posisi Bantal Bisa Buat Kepala Bayi Datar, Begini Cara Pilih Bantal yang Pas Agar Kepala Si Kecil Tidak 'Peyang'

Apabila bayi terbentur dan mengalami geger otak biasanya tidak akan menyebabkan kerusakan otak jangka panjang. 

Akan tetapi apabila bayi terebut mengalami geger otak kembali untuk kedua kalinya, hal tersebut bisa sangat berbahaya. 

sehingga menempatkan bayi pada risiko kerusakan otak serius.

Kadang-kadang, cedera dapat disebabkan secara tidak langsung, seperti ketika pembuluh darah meregangkan dan merobek, otak "memantul" ke dinding bagian dalam tengkorak, atau otak membengkak akibat perubahan kimia.

Jenis cedera otak serius lainnya yang dapat dialami bayi ketika terbentur termasuk:

1. Fraktur tengkorak

Fraktur tengkorak adalah retakan atau patah di salah satu tulang tengkorak.

Dalam kebanyakan kasus, fraktur tengkorak hanya menyebabkan memar pada permukaan otak.

Jika tengkorak penyok ke dalam (fraktur tengkorak tertekan), potongan-potongan tulang yang patah menekan ke permukaan otak.

Ini mungkin perlu perhatian lebih segera dan operasi khusus untuk memperbaikinya.

Baca Juga: Putri Donna Agnesia Aktif Geluti Olahraga Senam, Ternyata Ini Manfaat Luar Biasa Senam yang Dapat Dirasakan Si Kecil

2. Hematoma epidural

Ini adalah salah satu jenis pendarahan paling serius yang dapat terjadi di dalam kepala akibat fraktur tengkorak.

Itu terjadi ketika sebuah fragmen tajam memotong tulang melalui salah satu pembuluh darah utama di tengkorak.

Ketika pembuluh darah yang terluka berdarah, kumpulan darah yang disebut hematoma terbentuk di ruang antara tengkorak dan membran terluar (dura) yang menutupi otak.

3. Hematoma subdural  (Ini adalah kumpulan darah antara penutup otak dan permukaannya)

Ini terjadi ketika cedera kepala merobek salah satu pembuluh darah besar yang membawa darah menjauh dari permukaan otak.

Hematoma subdural cenderung menjadi lebih besar secara perlahan, kadang-kadang dalam beberapa hari atau minggu, dengan gejala yang secara bertahap memburuk.

Baca Juga: Putri Semata Wayangnya Terluka Saat Berlatih, Donna Agnesia Ajarkan Makna Perjuangan Pada Si Kecil

Jenis perdarahan ini menyebabkan cedera otak yang serius dan bahkan kematian jika tidak didiagnosis dan diobati segera.

4. Perdarahan dan memar intraparenchymal

Cedera ini melibatkan otak itu sendiri. Kedua jenis cedera disebabkan oleh pukulan langsung ke kepala atau tidak langsung ketika kekuatan cedera pada satu sisi tengkorak menyebabkan otak memantul ke sisi lain.

Hal ini menyebabkan area kerusakan di sisi otak berlawanan dari pukulan ke kepala.