Sindrom Kepala Bayi Datar Kerap Dialami Bayi Baru Lahir, Normalkah?

By Nita Febriani, Jumat, 14 Februari 2020 | 19:35 WIB
Ilustrasi kepala bayi datar (chayantorn)

Nakita.id - Kepala bayi datar atau plagiocephaly dikatakan terjadi ketika satu sisi kepala bayi (biasanya di bagian belakang) menjadi datar karena tekanan berulang.

Bayi bisa mengalami plagiocephaly apabila tidur secara teratur dalam satu posisi terus-menerus.

Kondisi ini sering terjadi pada bayi baru lahir yang tulang tengkoraknya masih sangat lentur.

Baca Juga: Benarkah Bentuk Kepala Bayi yang Datar Bisa Sebabkan Risiko Tumbuh Kembangnya? Ini Penjelasannya

Jika Moms perhatikan, plagiocephaly menyebabkan penampilan pipih di satu sisi kepala bayi.

Meskipun gangguan ini sangat umum dan bisa diobati, namun plagiocephaly menyebabkan kepala bayi menjadi tidak rata atau peyang.

Hal ini bisa terlihat dengan mudah secara kasat mata hingga Si Kecil dewasa.

Baca Juga: Posisi Bantal Bisa Buat Kepala Bayi Datar, Begini Cara Pilih Bantal yang Pas Agar Kepala Si Kecil Tidak 'Peyang'

Studi menunjukkan, 20-25% bayi yang tidur telentang memiliki kemungkinan lebih mudah terkena plagiocephaly.

 Oleh sebab itu, Moms tidak disarankan menidurkan bayi selalu dalam posisi telentang.

Berpindah posisi seperti memiringkan badan Si Kecil ketika menyusui, bisa jadi alternatif agar bayi tak terus menerus mendapat tekanan di bagian belakang kepalanya.

Baca Juga: Bentuk Kepala Bayi Bagus, Sehat, dan Normal; Begini Cara Ceknya, Mudah Moms!

Adapula bayi yang mengalami kepala datar akibat posisi di dalam rahim ataupun imbas tekanan dari proses ketika melahirkan normal.

Bila ini terjadi, jangan berkecil hati, Moms.

Kondisi ini bisa diperbaiki dengan menggunakan bantuan bantal khusus bayi baru lahir.

Baca Juga: Jangan Sepelekan Moms, Kepala Bayi yang Terbentur Tidak Sengaja Dapat Sebabkan Kerusakan Otak Bahkan Berpengaruh Terhadap Konsentrasi Anak Kedepannya

Bantal tersebut biasanya tidak berbentuk seperti bantal yang biasa kita gunakan, melainkan memiliki cekungan di tengahnya.

Meletakkan kepala bayi tepat di bagian tengah bantal akan membantu membentuk tengkorak bayi yang masih berupa tulang rawan untuk menjadi bulat normal.

Dalam kasus yang parah, plagiocephaly membutuhkan penanganan khusus.

Baca Juga: Kepala Bayi Tak Sempurna (Craniosynostosis) Saat Lahir Bisa Hambat Perkembangan Otak, Kenali Ciri-cirinya Sejak Awal

Lebih lanjut, untuk mencegah plagiocephaly berubah menjadi craniosynostosis, perlu penanganan bedah plastik atau ahli bedah saraf untuk dilakukan pembedahan.

Craniosynostosis sendiri merupakan keadaan kerika ubun-ubun Si Kecil menutup lebih cepat sebelum otaknya terbentuk sempurna.

Rutin memeriksakan Si Kecil selama mengandung bisa mencegah gangguan ini telat terdeteksi.

Baca Juga: Begini Bentuk Kepala Bayi Bagus, Sehat, dan Normal, serta 3 Tips Perawatan Kepala Tidak Rata