Kenali Tanda Berbahaya di Kulit Selama Hamil, Bisa Picu Kanker Kulit

By Fadhila Auliya Widiaputri, Kamis, 12 April 2018 | 16:30 WIB
Kanker kulit melanoma pada ibu hamil (Huffington Post)

Nakita.id - Jangan hiraukan kesehatan kulit selama masa kehamilan.

Pasalnya, sebuah penelitian menunjukan bahwa hormon selama masa kehamilan dapat memicu kanker kulit yang paling mematikan, yakni melanoma. 

Melanoma merupakan kanker kulit yang terjadi karena sel-sel pigmen kulit berkembang secara tidak normal.

Memang belum diketahui pasti penyebab kanker kulit melanoma ini.

Namun beberapa peneliti berpendapat bahwa banyaknya tahi lalat atau bintik di kulit, berambut merah atau pirang, berkulit pucat dan mudah terbakar dapat menjadi salah satu penyebabnya.

BACA JUGA: Beberapa Fakta Menarik Tentang Bayi Yang Lahir di Bulan April Menurut Riset

Nah, para peneliti menemukan bahwa wanita yang didiagnosis melanoma selama masa kehamilan atau satu tahun setelah melahirkan memiliki risiko lima kali lebih besar meninggal karena salah satu jenis kanker tersebut.

Mereka juga tujuh kali lebih mungkin untuk menyebarkan sel kanker dan sembilan kali lebih mungkin untuk mengalami kanker kambuh kembali dibandingkan dengan perempuan lain.

"Tingkat metastasis (penyebaran kanker), kekambuhan, kematian dalam temuan kami sangat mencengankan.

Tingkat itu lebih tinggi pada wanita yang didiagnosis melanoma saat hamil atau dalam satu tahun setelah melahirkan," ujar peneliti utama Dr. Brian Gastman, seorang ahli bedah plastik dan direktur operasi melanoma di Klinik Cleveland.

BACA JUGA: Dinding Dilapisi Ornamen Mirip Kulit Buaya, Begini Uniknya Rumah Ivan Gunawan

Untuk mendapatkan hasil penelitian tersebut, para peneliti mengamati hampir 500 wanita berumur 49 tahun atau lebih muda yang didiagnosis melanoma antara tahun 1988 dan 2012.

Para peneliti mengikuti perkembangan kesehatan mereka selama kurang lebih dua tahun.

BACA JUGA: Ini Risiko Penyakit Pada Bayi yang Lahir dari Ibu Golongan Darah O

Hasil penelitian ini pun telah dipublikasikan secara online di Journal of American Academy of Dermatology.

Meskipun peneliltian ini hanya dirancang untuk menemukan hubungan antara diagnosis melanoma dan kehamilan, bukan karena hubungan sebab-akibat.

Namun para penelitian menghimbau agar para perempuan memantau kesehatan kulit mereka selama masa kehamilan, seperti ada tidaknya tanda-tanda kanker kulit.