Mengapa Orang Cerdas Cenderung Sulit Bahagia, Ternyata ini Penyebabnya

By Erinintyani Shabrina Ramadhini, Jumat, 13 April 2018 | 09:13 WIB
Mengapa orang cerdas sulit bahagia ya? ()

 

Nakita.id - Moms mungkin pernah mendengar, seseorang yang terlalu pintar cenderung sulit bahagia.

Bahkan, dengan memiliki kemampuan intelektual yang tinggi akan membuat seseorang sulit berteman karena ia memilih menepi dari dunia sosial. 

Dalam sebuah studi yang dipublikasikan dalam British Journal of Psychology, Norman Li dan Satoshi Kanazawa menjelaskan mengapa orang yang sangat cerdas mengalami kepuasan hidup yang lebih rendah justru ketika mereka sering bersosialisasi dengan teman-teman mereka.

BACA JUGA: Anak Cerdas Sejak Dalam Kandungan, Ibu Cukup Perbanyak Makan Buah

Temuan ini didasarkan pada psikologi evolusioner, dimana seseorang yang cerdas akan merasa tertantang untuk menyelesaikan suatu masalah sendirian tanpa bantuan dari lingkungan sekitarnya.

Hasil ini didapat berdasarkan hasil survei 15.197 orang berusia 18 hingga 28 tahun sebagai bagian dari Studi Longitudinal Nasional Kesehatan Remaja yang mengukur kepuasan hidup, kecerdasan, dan kesehatan.

Ternyata, orang yang cerdas cenderung tidak bahagia jika terlalu sering berada dalam kerumunan orang.

Selain itu, berikut ini alasan mengapa orang yang pintar cenderung sulit merasa bahagia.

BACA JUGA: Ingin Punya Anak Pintar? Lakukan 3 Kegiatan Sederhana ini Saat Hamil

Terlalu banyak menganalisis

Orang-orang cerdas terlalu sering menganalisis setiap hal yang dilakukan.

Memang, hal ini bagus untuk memastikan semua pekerjaan bisa diselesaikan dengan baik sesuai harapan.

Namun, terlalu banyak menganalisis sesuatu justru menghambat proses dan membuat seseorang semakin tidak percaya diri dan pusing sendiri.

BACA JUGA: Moms dan Dads, Ini Cara Ampuh Agar Bayi Tumbuh Jadi Anak yang Percaya Diri

Terlalu perfeksionis

Orang yang cerdas tahu kemampuan mereka dan memiliki ambisi tertentu yang sepadan dengan kapasitas mereka.

Namun, hal ini akan membuat orang cedas akan kecewa dan meratapi diri sendiri jika mendapatkan hasil yang meleset dari ekspektasi awal.

Sulit berteman dengan orang lain

Kebanyakan orang-orang cerdas sulit berteman karena mereka cenderung memilih berteman dengan orang yang memahami jalan pikirannya.

Itu sebabnya mereka terkesan pemilih dalam bergaul, padahal sebenarnya tidak.

Mereka akan merasa kesulitan kalau harus bergabung dengan orang-orang yang jalan pikirannya tidak sama seperti mereka.

Terlalu sering diharuskan untuk memenuhi ekspektasi orang lain

Orang yang cerdas biasanya akan mendapat harapan yang tinggi dari lingkungan sekitar, karena orang lain tahu mereka mampu.

Padahal, hal itu akan membuat mereka tertekan dan akan merasa bersalah jika gagal mewujudkannya.

Merasa lebih nyaman sendiri

Bagi orang-orang cerdas, lebih mudah untuk menikmati waktu dengan diri sendiri daripada menghabiskannya bersama orang yang tidak tepat.

Dalam kesendirian, mereka bisa membaca buku, belajar, mendengarkan lagu-lagu yang menenangkan dan melakukan hal-hal lain yang sesuai minatnya tanpa memikirkan orang lain.

Mereka merasakan banyak tekanan

Dengan ekspektasi diri sendiri dan dari orang lain yang tinggi, tekanan mereka juga bertambah besar.

Mereka sering berpikir berlebihan yang menyebabkan timbulnya rasa mudah cemas dan panik.

Santai dan rileks ketika menghadapi masalah tampaknya menjadi salah dua hal yang sulit dilakukan orang-orang cerdas.

Apakah Moms salah satunya?