Janin Membatu, Apakah Itu? Ini Penjelasannya, Moms

By Soesanti Harini Hartono, Jumat, 13 April 2018 | 22:05 WIB
Fenomena janin membatu ini disebut lithopedion, berasal dari kata ”batu” dan ”anak” dalam bahasa Yunani. (Thinkstock)

Nakita.id.- Baru-baru ini tersiar berita tentang seorang nenek berusia 90-an di Chile “mengandung” janin yang telah membatu di dalam perutnya selama 50 tahun.

Kondisi ini diketahui setelah nenek tersebut jatuh dan melalui pemeriksaan x-ray. Dokter menemukan adanya janin yang telah membatu seberat sekitar 2 kg di dalam perut sang nenek.

Fenomena janin membatu ini disebut lithopedion, berasal dari kata ”batu” dan ”anak” dalam bahasa Yunani.

BACA JUGA: Moms, Ini Yang Akan Dilakukan Dokter Bila Pertumbuhan Janin Terhambat

Menurut catatan dunia medis, fenomena ini pertama kali dilaporkan pada abad ke-10 oleh seorang ahli pengobatan bernama Albucasis.

Janin membatu diduga berasal dari janin yang tidak berkembang akibat kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim).

Umumnya, janin pada kehamilan ektopik tidak akan bertahan hidup sehingga Moms mengalami keguguran.

BACA JUGA: Basuh Wajah dengan Air Beras, Dapatkan Sederet Manfaat Menakjubkan

Namun, pada kasus langka, janin akan terus bertumbuh sampai ukuran tertentu sebelum akhirnya mati.