Nakita.id – Saat hamil, Mama pasti ingin pertumbuhan si kecil berjalan lancar dan normal. Namun, ada hal-hal yang kadang mengancam janin salah satunya adalah janin tak berkembang atau sering dikenal dengan pertumbuhan janin terhambat (PJT). Kondisi ini biasanya disebabkan ukuran atau berat badan janin tidak sesuai dengan usia kehamilan. Lalu, apa yang jadi penyebab pertumbuhan janin terhambat?
Baca juga: Pertumbuhan janin lebih cepat pada ibu obesitas dan diabetes
Kondisi ini bisa terjadi pada trimester 1, 2 maupun 3. Biasanya dokter akan mendiagnosa PJT dengan melakukan pengukuran seperti ukuran kepala dan perut janin melalui USG. Biasanya kondisi ini semakin meningkat risikonya jika Mama hamil untuk pertama kalinya atau hamil untuk kelima kalinya atau lebih. Kehamilan terlalu muda di bawah usia 17 tahun atau di atas usia 35 tahun juga berisiko mengalami kondisi ini.
Mama yang mengalami bayi lahir dengan berat badan rendah di kehamilan sebelumnya dapat meningkatkan risiko janin terhambat. Meskipun ada beberapa penelitian yang menunjukkan ada kemungkinan bayi berikutnya akan lebih berat. Mama yang memiliki gangguan kesehatan seperti preeklamsia, memiliki tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit paru dan ginjal juga lebih berisiko berat badan janin di bawah normal.
Baca juga: Pertumbuhan janin yang normal sesuai dengan usia kehamilan
Infeksi bakteri dan virus dalam tubuh Mama juga berpengaruh. Masalah plasenta atau kelainan rahim juga bisa membuat pertumbuhan janin terhambat akibat kurangnya nutrisi yang disalurkan ke janin. Lalu adakah tanda dan gejala dari pertumbuhan janin terhambat? Pemeriksaan dokter dan USG adalah cara tepat untuk mendeteksi hal ini. Perut ibu hamil yang kecil atau kenaikan berat badan yang sedikit bukan indikator utama pertumbuhan janin terhambat.
Lalu, apa yang perlru Mama lakukan untuk mencegah pertumbuhan janin terhambat ini? Pemeriksaan sebelum kehamilan sangat penting untuk mengetahui faktor risiko yang menyebabkan PJT. Mama juga sebaiknya mengonsumsi suplemen asam folat, zat besi dan zink untuk menurunkan risiko kelainan kromosom pada janin. Jangan lupa mengonsumsi makanan gizi seimbang dan berolahraga teratur selama kehamilan agar kehamilan tetap sehat dan janin tumbuh dengan normal.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR