Beri Upah Setelah Si Kecil Lakukan Pekerjaan Rumah, Setuju atau Tidak?

By Amelia Puteri, Sabtu, 14 April 2018 | 12:18 WIB
Beri upah anak setelah selesai kerjakan pekerjaan rumah (iStock)

Nakita.id - Pemberian tugas rumah pada Si Kecil menjadi hal yang perlu diajarkan.

Dengan menugaskan anak, maka dapat melatih kemandirian mereka.

Tetapi, satu yang masih diperdebatkan, perlukah Moms memberi upah jika Si Kecil telah melakukan pekerjaan rumah?

Dilansir dari Huffington Post, ada 2 kubu yang masing-masing memiliki sisi positif dan negatifnya.

BACA JUGA: Belanja Ke Pasar Sendiri, Zaskia Sungkar: ‘Pagi Bau Rempah, Malam Harus Wangi Untuk Suami’

1. Jangan membayar upah

Konsensus dari para ahli pengasuhan mengatakan bahwa tugas dan upah harus benar-benar terpisah.

Mengapa?

Pertama, seorang anak bisa saja tidak sedang membutuhkan uang, dan karenanya ia melihat tidak ada gunanya melakukan pekerjaan.

Kedua, menerima uang saku mengajarkan anak-anak bagaimana mengelola uang, dan melihat perbedaan antara keinginan dan kebutuhan.

Hal ini tidak ada hubungannya dengan memenuhi kewajibannya, salah satunya melakukan pekerjaan rumah.

BACA JUGA: Asyik, Lho Berbelanja Bersama Anak. Ini Dia Tips Agar Anak Tidak Rewel Saat Berbelanja!

Kolumnis keuangan pribadi New York Times dan penulis The Opposite of Spoiled, Ron Lieber mengatakan, "Orangtua tidak dibayar untuk lakukan pekerjaan rumah tangga keluarga, demikian pula anak-anak."

Pengarang Money-Smart Kids Gail Vaz-Oxlade menyetujuinya, "Saya mendefinisikan uang saku sebagai uang yang biasanya dibelanjakan untuk anak-anak di tangan mereka, sehingga mereka dapat belajar mengelolanya."

2. Upah sebagai proses belajar

Psikolog riset Dr. Denise Cummins khawatir upah tanpa ikatan mengarah pada hak.

Ia memeringatkan, anak-anak yang dibesarkan dalam sistem ini berakhir, "Percaya bahwa orang dewasa atau pihak berwenang harus memberikan apa yang mereka inginkan hanya karena mereka butuh atau menginginkannya."

BACA JUGA: Wah, Riset mengatakan Berbelanja Sama Halnya Dengan Berolahraga

Ahli keuangan pribadi Lauren Greutman juga setuju untuk mengupah anak-anak dalam mengerjakan tugas rumah.

Namun, tidak semua jenis pekerjaan rumah perlu diupah.

Pekerjaan rutin sehari-hari seperti mencuci piring, misalnya, tidak perlu dibayar.

Tetapi, tugas yang dapat dilakukan dengan membayar orang lain (yang bukan anggota keluarga di rumah) harus diberi upah yang sesuai.

BACA JUGA: Tinggalkan Kebiasaan Mencuci Daging Ayam Mentah! Berisiko Bagi Tubuh

Greutman memberinya anaknya kesempatan untuk membersihkan halaman belakang agar mendapatkan tambahan uang

"Saya memberinya uang yang diperolehnya, dan melihat rasa pencapaian di wajahnya," tulisnya.

Untuk beberapa hal, menghasilkan uang dengan mengerjakan pekerjaan rumah adalah sebuah metode pengajaran yang terlalu berharga untuk dilewatkan.

Jadi, Moms lebih setuju dengan kubu yang memberi upah atau yang tidak?

BACA JUGA: Efektif Hilangkan Bau Pesing dan Noda Ompol! Pakai Baking Soda Moms