Balas Skakmat Tudingan Pernah Dirawat di RSJ, Arya Claproth Penuh Emosi Tantang Balik Karen Pooroe: ‘Kalau Saya Bohong, Silakan Hukum Mati Saya!’

By Ratnaningtyas Winahyu, Jumat, 28 Februari 2020 | 20:00 WIB
Perseteruan Arya Claproth dan Karen Pooroe kian memanas (Kolase foto instagram.com/@karenpooroe & @aryaclaproth)

Nakita.id – Bukan hanya mendadak, kematian anak Karen Pooroe juga disebut-sebut penuh kejanggalan.

Hal tersebut bermula dari kecurigaan Karen Pooroe dan tim kuasa hukumnya yang menduga ada penyebab lain dibalik kejadian nahas ini.

Kejanggalan tersebut pun kian menguat dengan absennya Arya dalam prosesi pemakaman sang anak.

Baca Juga: Tak Hanya Menginspirasi, Nakita Siap Jawab Semua Kegalauan Moms Seputar Pregnancy dan Parenting Lewat N-spiration

Menurut kuasa hukum Arya, alasan kliennya tidak menghadiri prosesi pemakaman putrinya adalah untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

"Ya memang untuk menghindari hal-hal yang inilah, yang tidak diinginkan," ucap kuasa hukum Arya.

Sayangnya, alih-alih meredamkan suasana, sikap Arya yang memilih untuk bungkam dan menghindar ternyata justru memunculkan berbagai isu miring.

Baca Juga: Selama Ini Dikambinghitamkan, Arya Claproth Murka di Makam Anaknya dan Bongkar Borok Karen Pooroe: 'Berani Taruh Nyawa Enggak?'

Salah satunya soal isu Arya pernah dirawat di rumah sakit jiwa selama empat tahun lamanya.

Setelah bungkam sekian lama, Arya Claproth akhirnya memberi tanggapan.

"Di dalam masa seperti ini, yang megang kebenarannya adalah saya. Yang berada terakhir kali bersama Zefi itu saya, bukan mereka," ujar Arya dikutip dari kanal YouTube ESGE Entertainment (28/2/2020).

Baca Juga: Bak Jatuhkan Bom di Tengah Kisruh Kematian Anak, Karen Pooroe yang Dikonfrontir dengan Arya Claproth Mengaku Alami Pengeroyokan

Yakin dirinya tak bersalah, Arya pun memberi tantangan untuk sang istri.

Ia mengatakan tidak akan ada berkas tentang dirinya dirawat di rumah sakit tersebut.

"Kepolisian, pengadilan, silakan datang ke rumah sakit tersebut. Dan saya jamin, pengadilan tidak akan menemukan file saya," ucap Arya.

Baca Juga: Dilaporkan ke Polisi atas Tudingan Melalaikan Anak, Arya Claproth Mendadak Unggah Video Kenangan Bersama Buah Hatinya dan Karen Pooroe, Beri Sinyal Ajak Damai?

Tak hanya itu, Arya juga menantang Karen untuk menggunakan lie detector dalam membuktikan kebenaran ini.

Ia bahkan sampai rela dihukum mati jika ketahuan dirinya berbohong.

"Dan kalau saya bohong, silakan pakai lie detector (alat pendeteksi kebohongan), hukum mati saya kalau saya pernah dirawat di sana selama 4 tahun," sambungnya.

Baca Juga: Akhirnya Buka Suara, Pihak Arya Claproth Tak Terima Disudutkan Atas Kematian Zefania, Sang Pengacara: 'Perkembangannya Sudah Mulai Liar'

Seolah geram melihat kematian anaknya kian melebar, dengan emosi Arya kembali menegaskan pihak kepolisian dan pengadilan untuk memeriksa kembali berkasnya di rumah sakit Dharmawangsa.

"Panggil kepolisian, panggil pengadilan, suruh cek rumah sakit Dharmawangsa. Pernah nggak saya dirawat 4 tahun di sana? Supaya Anda tidak mengira saya membunuh anak saya!"

Udah cukup ya, pihak sana dapat panggung banyak! Udah cukup! Karena ini urusannya soal nyawa. Soal nyawa anak saya," tegasnya.

Baca Juga: Autopsi Putri Karen Pooroe, Zefania Carina Jatuh Pada Hari Ini, Seorang Kerabat Bongkar Soal Kehadiran Arya Claproth di Pemakaman, Ada atau Tidak?