Sampai Harus Makan Makanan Basi Demi Tetap Bertahan Hidup, Begini Kondisi Warga Wuhan Setelah Adanya Penyebaran Virus Corona

By Ela Aprilia Putriningtyas, Rabu, 4 Maret 2020 | 07:21 WIB
Ilustrasi virus corona (Kompas.com)

Nakita.id - Virus corona atau Covid-19 di Wuhan, Cina membuat masyarakat hidup dalam batasan bahkan tersiksa.

Kota yang harus diisolasi, menyebabkan warga kesulitan untuk melakukan banyak hal, termasuk memperoleh bahan makanan.

Harga yang ditawarkan pun meroket tinggi dan banyak makanan yang sudah basi.

Baca Juga: Ikut Prihatin dengan Kasus Virus Corona di Indonesia, Desy Ratnasari Berikan Pesan Kepada Masyarakat, 'Enggak Perlu Panik'

Padahal risiko yang bisa didapatkan dari mengonsumsi makanan basi tersebut tentunya tak bisa dinggap sepele yaitu keracunan.

Seperti dilansir dari NHS bahwa makanan basi mengandung bakteri yang berbahaya bagi tubuh, salah satunya adalah Bacillus cereus yang dapat menyebabkan sakit, mengalami muntah bahkan diare sekitar 1 hingga 5 jam sesudahnya.

Meski gejalanya relatif ringan dan biasanya berlangsung sekitar 24 jam, namun tetap saja hal ini tidak baik bagi kesehatan tubuh.

Terlebih makanan basi yang di simpan dalam suhu ruangan, di mana itu lebih berisiko membahayakan tubuh.

Walaupun makanan basi tersebut dimasak ulang atau dipanaskan kembali tidak ada dampak positifnya.

Sebab makanan sudah terkontaminasi dengan bakteri dan kotoran lainnya yang terbang bersama udara ruangan di sekitar.

Selain dapat menyebabkan diare, keracunan makanan basi juga dapat menyebabkan kram perut, merasa lemah tidak bertenaga, merasa kedinginan, bahkan demam hingga melebihi 38° Celsius.