STOP! Jangan Menjemur Si Kecil Di Bawah Sinar Matahari Langsung. Ini Alasan Medisnya

By Amelia Puteri, Minggu, 17 Desember 2017 | 15:02 WIB
Tidak disarnkan menjemur bayi di bawah sinar matahari langsung ()

Nakita.id - Konon menjemur bayi memiliki manfaat karena melengkapi kebutuhan vitamin D agar tidak terjadi defisiansi vitamin D.

Menjemur bayi di bawah sinar matahari langsung juga dianggap bisa sembuhkan  jaundice (kuning) pada bayi baru lahir.

Apakah hal tersebut benar adanya?

Jaundice (kekuningan) disebabkan oleh kelebihan kadar bilirubin dalam darah pada bayi, disebut hyperbilirubinemia.

Baca juga: Inilah 10 Aktris Korea Yang Dihujat Karena Merokok di Layar Kaca

Bilirubin adalah enzim yang diproduksi dalam darah saat tubuh memecah sel darah merah.

Karena organ hati bayi masih belum matang, pada beberapa bayi bilirubin tidak bisa dibuangnya secara efisien. Karenanyalah kulit dan terkadang mata berwarna kuning.

Kondisi ini lebih sering terjadi pada bayi yang berat badannya turun drastis, bayi dengan ibu penderita diabetes, bayi yang lahir sebelum 37 minggu dan kelahiran dengan berat kurang, anak-anak keturunan Asia Timur, dan bayi yang lahir di daratan tinggi, bayi lahir dengan cara sesar, bayi yang lahir dari ibu yang anak-anak sebelumnya pun mengalami jaundice.

Dikutip dari Mayo Clinic dan Medical News Today, tanda paling umum pada bayi yang terkena penyakit kuning adalah kulit dan sclerae (putih mata) mulai berwarna kuning antara hari kedua dan keempat setelah lahir.

Jika sudah terlihat tanda-tandanya, selanjutnya bisa dilakukan pemeriksaan dengan meletakkan bayi di bawah sinar matahari, dan dengan jari perlahan tekan dahi dan puncak hidungnya, juga pada telapak tangan dan kakinya.

Jika setelah ditekan muncul warna kekuningan, segera ke dokter anak untuk dilakukan pemeriksaan.

Dokter akan melakukan pengukuran kadar bilirubin dalam darah melalui tes darah bilirubin serum (SBR) atau perangkat bilirubinometer transkutaneous.