Nakita.id - Konon menjemur bayi memiliki manfaat karena melengkapi kebutuhan vitamin D agar tidak terjadi defisiansi vitamin D.
Menjemur bayi di bawah sinar matahari langsung juga dianggap bisa sembuhkan jaundice (kuning) pada bayi baru lahir.
Apakah hal tersebut benar adanya?
Jaundice (kekuningan) disebabkan oleh kelebihan kadar bilirubin dalam darah pada bayi, disebut hyperbilirubinemia.
Baca juga: Inilah 10 Aktris Korea Yang Dihujat Karena Merokok di Layar Kaca
Bilirubin adalah enzim yang diproduksi dalam darah saat tubuh memecah sel darah merah.
Karena organ hati bayi masih belum matang, pada beberapa bayi bilirubin tidak bisa dibuangnya secara efisien. Karenanyalah kulit dan terkadang mata berwarna kuning.
Kondisi ini lebih sering terjadi pada bayi yang berat badannya turun drastis, bayi dengan ibu penderita diabetes, bayi yang lahir sebelum 37 minggu dan kelahiran dengan berat kurang, anak-anak keturunan Asia Timur, dan bayi yang lahir di daratan tinggi, bayi lahir dengan cara sesar, bayi yang lahir dari ibu yang anak-anak sebelumnya pun mengalami jaundice.
Dikutip dari Mayo Clinic dan Medical News Today, tanda paling umum pada bayi yang terkena penyakit kuning adalah kulit dan sclerae (putih mata) mulai berwarna kuning antara hari kedua dan keempat setelah lahir.
Jika sudah terlihat tanda-tandanya, selanjutnya bisa dilakukan pemeriksaan dengan meletakkan bayi di bawah sinar matahari, dan dengan jari perlahan tekan dahi dan puncak hidungnya, juga pada telapak tangan dan kakinya.
Jika setelah ditekan muncul warna kekuningan, segera ke dokter anak untuk dilakukan pemeriksaan.
Dokter akan melakukan pengukuran kadar bilirubin dalam darah melalui tes darah bilirubin serum (SBR) atau perangkat bilirubinometer transkutaneous.
Tes ini dapat mengukur seberapa banyak sinar tertentu menembus kulit, sehingga diketahui tingkat keparahan penyakit kekuningan pada bayi.
Jika kekuningan pada bayi masih bertahan hingga 2 minggu, dokter akan melakukan tes darah dan urin lebih lanjut.
Dikutip dari The New York Times, sebuah studi dari peneliti di Stanford mengatakan cara efektif dan murah untuk menyembuhkan penyakit kekuningan adalah dengan menggunakan filtered sunlight alias fototerapi.
Baca juga:Tidak Ingin Anak Menjadi LGBT Saat Dewasa. Lakukan 7 Pola Asuh Ini
Fototerapi dilakukan untuk membantu tubuh menyingkirkan kelebihan enzim bilirubin, dengan lampu bili-light atau dengan bili-blanket.
Selama proses terapi, bayi akan telanjang sehingga semua bagian kulitnya terkena paparan sinar dari fototerapi tersebut. Bagian mata ditutupi, dan juga dilakukan pemberian suplemen karena bayi kekurangan cairan akibat proses fototerapi tersebut.
Saat itu bayi tetap diberikan ASI. ASI bisa menekan kadar bilirubin dengan baik.
Menjemur bayi di bawah sinar bayi justru sebenarnya tidak disarankan.
The AAP (American Academy of Pediatrics) mengeluarkan kebijakan bahwa bayi di bawah 6 bulan harus jauh dari jangkauan matahari langsung dan memakai pakaian pelindung dan topi.
Dilansir dari National Public Radio, kulit bayi, terutama yang masih baru lahir, sangat lembut dan sensitif, sehingga rentan terhadap kerusakan akibat sinar matahari juga penggunaan krim tabir surya.
Itu di luar negeri yang letaknya tidak di katulistiwa.
Bagaimana dengan kita yang hidup di Indonesia dimana tepat berada di garis katulistiwa sehingga kerap merasakan sinar matahari yang dahsyat.
Jadi amat tidak disarankan bayi-bayi kecil Mom & Dads dijemur langsung di bawah sinar matahari. Sekalipun di pagi hari.
Penting dicatat Moms, lapisan luar kulit bayi lebih tipis dan lebih menyerap air daripada kulit dewasa.
Selain itu, kulit bayi dan anak-anak juga lebih sedikit pigmen melanin cokelat yang membantu melindungi dari paparan sinar matahari.
Baca juga: 10 HP Yang Diincar & Disukai Moms Di Penghujung 2017. Moms Pilih Mana?
Paparan sinar matahari di awal kehidupan meningkatkan risiko kanker kulit.
Selain itu sinar UV juga bisa menekan sistem kekebalan tubuh.
Bagaimana Moms, semakin paham kan mengapa tidak disarankan menjemur bayi langsung di bawah sinar matahari.
Rayakan Hari Ibu dengan Kenyamanan di Senyaman, Studio Yoga dan Meditasi Khusus Wanita Berdesain Modern serta Estetik
Source | : | The New York Times,what to expect,babycenter,npr |
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR