"Dia kadang emang suka gini, kadang-kadang anaknya perasa," ucap Ruben sambil menyeka air mata Betrand.
Sebut kedua orang tuanya selalu ada di saat ia membutuhkan, Betrand tampak tertunduk dan menangis.
"Ayah juga mandiin Onyo pada saat Onyo lagi habis sunat, bersihin kaki Onyo. Ayah tahu gak saat ayah mandiin Onyo, hati Onyo bahagia banget," ucap Betrand.
"Trus ayah anterin Onyo ujan-ujanan, Onyo di situ seneng merasa disayangi banget sama ayah bunda," tambah Betrand.
Ruben pun lantas memeluk putranya itu.
Tak disangka Betrand lontarkan pertanyaan yang membuat Ruben juga tak kuasa menahan air mata.
"Ayah gak capek ngurusin Onyo?," tanya Betrand.
"Pernah gak ayah bilang capek? Gak pernah. Ya kenapa sih Onyo mesti nangis tuh ayah gak mau ada air mata di Onyo," ucap Ruben.
Ruben pun lantas berikan wejagan pada Betrand Peto yang tak lepas ia peluk erat.
"Onyo, Cici, Thania itu sudah jadi darahnya ayah bunda, jadi apa pun untuk anaknya pasti ayah bunda akan ada di barisan depan untuk bela Onyo. Ayah selalu bilang jadi anak yang baik, jadi anak yang jujur ya," ucap Ruben.