Bocah Autis Di Inggris Ingin Bunuh Diri, Alasannya Bikin Miris

By Soesanti Harini Hartono, Minggu, 17 Desember 2017 | 10:53 WIB
Jack Rogan ingin bunuh diri karena ia merasa berbeda dengan anak lain. ()

Nakita.id.-  Merasa berbeda, seorang anak di Inggris ingin bunuh diri. Ia juga menuliskan sebuah catatan yang membuat hati menangis. Bocah tersebut bernama Jack Rogan.

Melansir dari laman metro.co.uk, Jack menulis pesan, 'Saya berharap mama membunuhku' dan juga ia pernah bertanya ' apa yang salah denganku.'

Tak jarang bocah itu mengatakan perkataan yang negatif.

Ibunya, Kerry Linnell pun menuliskan beberapa catatan tentang perkataan negatif putranya tersebut. Salah satunya yakni ' Bakar aku hidup-hidup' dan 'kubur aku di sebuah pemakaman.'

Linnell mengatakan jika putranya pernah melakukan percobaan bunuh diri dengan gunting. Setelah percobaan bunuh diri tersebut, Linnell membawa anaknya ke Rumah Sakit anak-anak Alder Hey di bulan Oktober.

Baca juga: Perempuan yang Memiliki Saudara Perempuan Lebih Bahagia? Ini Penjelasannya

Sayangnya, dokter mengatakan jika di unit spesialis tidak ada tempat tidur yang tersisa meskipun sudah dinyatakan dalam keadaan tertekan.

Akhirnya staf medis rumah sakit tersebut menempatkannya di sebuah bangsal , meski tak ada perawatan kesehatan mental.

"Jack tinggal di sana selama tujuh minggu," ujar Linnell.

Sang ibu mengungkapkan jika Jack mulai bicara tentang bunuh diri ketika ia masuk ke sekolah baru di tahun lalu.

Kata kata perpisahan Jack lewat tulisan di notes

Linnell mengatakan ini merupakan situasi yang mengerikan. Hal ini menghancurkan hatinya namun ia mengaku tidak dapat memberikan apa yang anaknya butuhkan.

"Jack menulis pesan yang meminta saya untuk membunuhnya, bertanya 'siapa dia sebenarnya', ' mengapa dia orang yang buruk seperti itu' dan ' memohon semua orang melupakannya,"jJelas Linnell.

"Dia bertanya mengapa dia tidak punya teman dan mengatakan bahwa ingin dikuburkan ke dalam tanah dan diletakkan tulisan RIP di atasnya." lanjutnya.

Linnell mengatakan jika Jack merasakan ada perbedaan pada dirinya.

"Seiring bertambahnya usia, dia menyadari betapa berbedanya perlakukan dunia terhadapnya, dan ini membuat dia merasa seperti orang yang buruk." ungkap Linnell.

Jack juga menjadi brutal dengan memukul sang ibu dengan keadaan tersebut.

Baca juga:Begini Cara Mengenali Kebutuhan Emosi Anak Agar Ia Tak Jadi Anak Nakal dan Pembangkang

"Dia akan menendang dan memukul saya, menarik rambut saya, menggigit dirinya sendiri dan mencoba menarik telinganya. Kemudian dia mulai terisak dan mulai mengatakan hal-hal buruk itu." tambahnya.

Pada sebuah halaman di media sosial Facebook yang dibuat oleh pihak keluarga dan kerabatnya, akhirnya muncul sebuah petisi yang berisi keadilan untuk anak-anak dengan masalah kesehatan mental.

Masalah ini pun lalu mendapatkan perhatian dari warganet dan masyarakat di Inggris. Jack kemudian ditangani oleh sejumlah psikolog dan psikiater. Syukurlah! (*)

(Soesanti Harini Hartono / nakita.id)