Tak Masuk Logika! Orangtua Bawa Pistol Aniaya Kepala Sekolah Hanya karena Tak Terima Ponsel Anaknya Dikumpul Selama Ujian Berlangsung, Ini Kronologinya

By Rachel Anastasia Agustina, Minggu, 8 Maret 2020 | 15:57 WIB
Ilustrasi penganiayaan. (Pixabay/Free-Photos)

Nakita.id - Jika belakangan ini suka ada kasus seorang pengajar yang melakukan kekerasan pada anak muridnya, berbeda dengan kasus yang satu ini.

Orangtua murid dari seorang siswa di sebuah Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) dikabarkan melakukan kekerasan di lingkungan sekolah.

Pasalnya orangtua siswa ini 'menerobos' masuk ke dalam sekolah dan langsung mengampiri sang kepala sekolah.

Baca Juga: Sederetan Fakta Baru Soal Sidang Perdana Nikita Mirzani dan Dipo Latief, Mulai Dari Keberatan Atas Tuntutan Hingga Polisi Benarkan Adanya Penganiayaan

Dengan rasa tak bersalah, orangtua ini langsung menganiaya kepala sekolah hanya karena masalah ponsel.

Ia tidak terima ponsel anaknya dikumpulkan untuk sementara selama ujian sedang berlangsung di sekolah itu.

Ketua PGRI Provinsi Jambi, Lukman, mengatakan PGRI akan memberikan pendampingan terhadap anggotanya terkait penganiayaan ini.

Baca Juga: Dikenal Berbakat Sampai Dapat Beasiswa ke Stanford University, Maudy Ayunda Blak-Blakan Akui Pernah Diremehkan Guru hingga Kepala Sekolah Soal Kemampuan Akademisnya

Kejadian tersebut bermula pada Rabu (6/3) di SMAN 10 Tanjab Barat saat dilangsungkan ujian yang berbasis android (online).

Sekolah menyediakan fasilitas wifi untuk akses internet.

Untuk memaksimalkan kerja wifi, sekolah melarang seluruh warga sekolah menggunakan handphone selama ujian berlangsung.

Baca Juga: Tangis Bunga Citra Lestari Tak Terbendung di Pelukannya Saat Gladi Resik, Anne Avantie Berikan Kekuatan: 'Ungek yang Kuat Ya'

Siswa yang membawa HP diminta mengumpulkan handphone secara sukarela.

Setelah sesi I ujian berlangsung, kepala sekolah menemukan seorang siswa yang tidak menyerahkan HP walaupun sudah diminta.

“Siswa bersangkutan beralasan orangtuanya tidak mengizinkan HP tersebut dikumpulkan. Demi kebersamaan kedudukan siswa dalam penegakan aturan,

kepsek tetap meminta HP tersebut dan meminta siswa menginformasikan ke orangtuanya,” terang Lukman.

Namun tak disangka, pada Rabu sore ketika sudah tidak ada aktivitas belajar mengajar, orangtua murid tersebut mendatangi sekolah.

Saat itu, kepala sekolah bersama waka kurikulum dan beberapa lainnya masih ada di sekolah .

“Tiba-tiba terdengar letusan yang keras, semua warga sekolah yang ada di lokasi berhamburan keluar.

Dari halaman sekolah, kepala sekolah melihat seorang laki-laki (diduga orangtua murid) langsung membentak dan memukul kepsek.

Baca Juga: Vidi Aldiano Pastikan BCL Tak Gelar Pesta di Hari Ulang Tahunnya 22 Maret Nanti, Takut Teringat Almarhum Ashraf?

Kepsek mencoba menghindar dengan menangkis pukulan tersebut.

Karena merasa belum puas, yang bersangkutan langsung menyingkap sebagian bajunya dan terlihat jelas pistol terselip di pinggangnya,” papar Lukman.

Intimidasi tak sampai di situ. Umpatan juga keluar.

Bahkan oknum orangtua murid tadi juga mengambil kayu stok pramuka yang ada di sekitar, beruntung ia urung memukulkan kayu itu ke kepala sekolah.

Artikel ini telah tayang di Tribun Jambi dengan judul KRONOLOGI Penganiayaan Kepala SMAN 10 Versi Ketua PGRI, akan Beri Pendampingan