Waspada Virus Corona, Anies Baswedan Resmi Tutup Semua Sekolah di DKI Jakarta, Begini Penjelasan Sang Gubernur

By Rachel Anastasia Agustina, Sabtu, 14 Maret 2020 | 14:12 WIB
Anies Baswedan putuskan untuk menutup sekolah di Jakarta imbas virus corona (KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI)

Nakita.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmi menutup kegiatan belajar mengajar semua sekolah di ibukota.

Hal ini dilakukan untuk menekan angka mobilitas semua orang serta mengantisipasi Virus Corona atau Covid-19.

Kabar tersebut dilansir Nakita.id dari tayangan Live Streaming Kompas TV pada hari ini Sabtu (14/3/2020).

Baca Juga: Sudah Ada 5 Pasien Sembuh dari Virus Corona di Tanah Air, Pemerintah Ungkap 'Obat' Paling Manjur untuk Mengatasinya: 'Tak Ada yang Lebih Ampuh'

Anies Baswedan melakukan konferensi pers untuk menyampaikan hasil rapat yang melibatkan berbagai pihak.

"Hari ini kita membahas khusus soal kegiatan belajar anak-anak di sekolah, dari hasil pembahasan atas situasi yang sedang terjadi di Jakarta dan di Indonesia." ujar Anies Baswedan mengawali konferensi.

"Dari hasil diskusi tadi, pembahasan yang kita lakukan sama-sama, kita sampai pada kesimpulan bahwa Pemprov DKI Jakarta memutuskan untuk menutup semua sekolah di lingkungan provinsi DKI Jakarta." jelas sang gubernur.

Baca Juga: Penanganan Virus Corona di Indonesia Dinilai Terlalu Santai, Ribuan Warganet Layangkan Protes Lewat Tagar #LockDownIndonesia Hingga Jadi Trending Topic Nomor 2

Namun proses belajar mengajar akan tetap berlangsung dengan motode jarak jauh yang segera disiapkan oleh tim pengajar.

Anies Baswedan pun membeberkan alasan jelas mengapa penutupan sekolah ini dilakukan.

"Jakarta, kita memiliki penduduk sebanyak 10,6 juta penduduk dan peserta didik di kota ini ada 1.5 juta anak.

Anies Baswedan tutup semua sekolah di DKI Jakarta.

Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong, Belum Ada Sebulan Jadi Pengantin Baru, Cinta Penelope Dibuat Murka Lantaran Hal Ini: 'Murahan Sekali...'

Kita ingin melakukan prosedur mengurangi interaksi antar warga, artinya mobilitas penduduk ditekan sekecil mungkin, kegiatan-kegiatan tidak perlu ditiadakan." jelasnya.

"Tujuannya adalah mengurangi potensi penyebaran antar individu yang belum tentu merasakan gejala." tambahnya.

Penutupan sekolah ini berlaku selama 2 minggu dan pihak Pemprov DKI akan melakukan review di hari terakhir penutupan sekolah.

Rupanya ada hal lain yang melandasi adanya penutupan sekolah untuk sementara ini.

Semua berdasarkan data yang dibeberkan oleh Anies Baswedan yang mengutip dari beberapa ahli medis yang ikut rapat.

"Mengapa keputusan ini diambil, pertama anak-anak tidak banyak terjangkit Covid-19 tetapi mereka bisa menjadi penular antara orang dewasa 1 ke orang dewasa lainnya, 

jadi meski pun mereka tidak terjangkit tetapi mereka bisa menularkan dari satu pribadi ke pribadinya." jelas Anies Baswedan.

Baca Juga: Sempat Koma dan Kondisinya Terus Menurun, Suami Intan RJ Dikabarkan Meninggal Dunia Setelah Jalani Perawatan Intensif Selama Seminggu Lebih di Rumah Sakit

"Kedua, kegiatan belajar mengajar selalu melibatkan orang dewasa, mengantar, menjemput, dan itu punya potensi meningkatkan intensitas pertemuan antara orang dewasa." pungkas Anies Baswedan.

Karena semua alasan itulah penutupan semua sekolah di DKI Jakarta dilakukan untuk sementara.

Sebagai informasi, Pemprov DKI sudah menyiapkan tim khusus untuk merespon dan membantu klinik yang punya potensi menemukan orang dengan gejala Covid-19.