Hati-hati! Kebiasaan yang Dianggap Lumrah oleh Orang Indonesia Ini Justru Buat Masyarakat Lebih Rentan Terserang Virus Corona

By Gabriela Stefani, Minggu, 15 Maret 2020 | 08:25 WIB
Biasa dilakukan warga Indonesia justru aktivitas ini membuat rentan terkena virus corona (freepik)

Nakita.id - Usai 2 orang dinyatakan positif corona, jumlah pasien yang menderita terus meningkat.

Bahkan baru-baru ini dikabarkan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi juga dinyatakan positif corona.

Baca Juga: Kabar Bahagia, China Umumkan Kasus Virus Corona Menurun Drastis dan Putuskan Tutup Rumah Sakit Darurat

Tentunya jumlah pasien corona yang terus meningkat cukup membuat resah masyarakat.

Hal itu membuat masyarakat berbondong-bondong memburu masker dan cairan pembersih tangan guna mencegah penularan virus ini.

Padahal justru ada aktivitas yang biasa dilakukan masyarakat Indonesia dan sejak lama dianggap lumrah inilah yang membuat kita rentan tertular virus Covid-19.

Baca Juga: Beri Angin Segar di Tengah Kepanikan Warga, Wirang Birawa Sebut Penemuan Vaksin Corona Sudah di Depan Mata, 'Akan Ada Seorang Wanita Jenius'

Sebagai masyarakat Indonesia pasti tidak asing dengan orang yang merokok.

Bahkan rokok di Indonesia dijual dengan harga cukup murah dan tak jarang dijual per batang sehingga memudahkan masyarakat untuk mendapatkannya.

Namun, kenyataannya kebiasaan merokok justru membuat penularan virus corona lebih mudah.

Baca Juga: Putrinya Miliki Karir Cemerlang di Luar Negeri, Hotman Paris Beri Ancaman Jika Felicia Hutapea Sampai Lakukan Hal Ini

Pasalnya perokok dinyatakan lebih rentan terkena virus corona dibandingkan masyarakat yang tidak merokok.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Lembaga Biologi dan Pendidikan Tinggi Eijkman Kementerian Riset dan Teknologi, Amin Soebandrio.

Baca Juga: Hengkang dari Dunia Hiburan, Nana Mirdad Boyong Keluarga ke Bali dan Jalani Hidup Bergelimang Harta, Ternyata Ini Pekerjaan Andrew White

"Merokok dapat mengubah sel paru menjadi lebih rentan terhadap infeksi corona melalui peningkatan ACE2 di sel tubuh," ujar Amin yang dikutip dari kompas.com.

Pendapat serupa juga datang dari Ketua Pokja Masalah Rokok Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Feni Fitriani.

"Orang yang merokok itu memang meningkatkan reseptor ACE2. Itu kan tempat yang juga diduduki oleh si virus sehingga kalau orang merokok, reseptor atau tempat duduknya lebih banyak. Jadi virus rame-rame bisa datang," ujar Feni di Kantor IDI.

Tak hanya sekedar penjelasan, Amin Soebandrio juga ungkapkan data dari sebuah jurnal dengan judul Epidemiological and Clinical Features of The 2019 Novel Coronavirus Outbreak in China.

Baca Juga: Niat Hati Unjuk Kebolehan Main TikTok Bareng Kakak Ipar, Nia Ramadhani Justru Disentil Netizen: 'Kelakuan Ibu Haji'

Penelitian dalam jurnal tersebut menyebutkan laki-laki di China lebih banyak menderita virus corona hingga alami kondisi yang lebih buruk dibandingkan wanita.

Hal itu didukung dengan penemuan bahwa mayoritas laki-laki di China merupakan perokok berat.

Studi tersebut menunjukkan sebanyak 61,5% penderita pneumonia akibat virus corona merupakan laki-laki.

Baca Juga: Terlalu Sayang Pada Anak Angkatnya, Tangis Ruben Onsu Pecah Saat Harus Berpisah dengan Betrand Peto: 'Saya Sangat Sedih'

Bahkan tingkat kematian bagi pasien virus corona laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan.

Tingkat kematian pasien laki-laki yang derita virus corona di China mencapai angka 4,45% .

Sementara tingkat kematian pasien wanita yang derita virus corona di China hanya 1,25%.

Baca Juga: Sempat Jadi Bahan Olokan Lantaran Gelagapan Ucap Pancasila, Kini Finalis Puteri Indonesia Asal Sumatera Barat Malah Bernasib Mujur, Dapat Sebuah Gelar ‘Istimewa’

Melalui data tersebutlah, Amin Soebandrio berharap masyarakat yang merokok lebih waspada.

"Melihat temuan di atas, masyarakat perlu mengetahui bagaimana perilaku merokok memiliki resiko lebih tinggi terhadap infeksi dan perparah komplikasi Covid-19," jelas Amin.