Ajari 5 Hal Ini Agar Anak Pandai Bergaul dan Berjiwa Sosial Tinggi

By Amelia Puteri, Selasa, 17 April 2018 | 08:30 WIB
Arena bermain (Instagram)

Nakita.id - Punya jiwa sosial tinggi dapat memudahkan seseorang menjadi pribadi yang pandai bergaul.

Termasuk Si Kecil, yang juga perlu diajarkan agar bisa bermain bersama anak lain.

Jangan sampai ia malah anti sosial dan terus menempel di samping Moms bahkan hingga ia dewasa.

BACA JUGA: 3 Tipe Anak Berdasarkan Caranya Bergaul, Si Kecil Tipe yang Mana?

Susan Diamond, M.A., ahli patologi wicara-bahasa dan penulis Social Rules for Kids mengatakan, “Penting untuk mengetahui perkembangan normal yang sesuai untuk kelompok usia berbeda, sehingga Anda dapat menentukan di mana bantuan diperlukan.”

Termasuk dalam memiliki kemampuan bersosialisasi dengan orang lain, Moms perlu mengenalkan Si Kecil dengan individu lain.

BACA JUGA: Tya Ariestya Tak Malu Ajak Si Kecil Bepergian Naik Transportasi Umum, Ini Manfaatnya Moms!

Ada 5 cara yang bisa membantu memperluas kemampuan sosial Si Kecil, sehingga ia dapat menjadi pribadi yang percaya diri.

  1. Identifikasi kemampuan bersosialisasi sesuai usia

Orangtua sering membandingkan anaknya sendiri dengan teman-temannya ketika merasa tidak yakin apakah telah mencapai tahap perkembangan di usia yang sesuai.

BACA JUGA: Bocah 2 Tahun Asal India Ini Bisa 'Berteman' dengan Monyet Liar.

Padahal, beberapa anak bisa memulai sedikit lebih lambat untuk kemampuan sosialisasi.

  1. Pura-pura bermain

Pura-pura bermain bisa menjadi cara untuk mengasah kemampuan sosial anak.

Pura-pura bermain dengan anak-anak lain atau orang dewasa membantu Si Kecil belajar keterampilan sosial yang akan dibutuhkan ketika bergaul di dunia luar.

BACA JUGA: Mengembangkan Kemampuan Sosial Batita

Dalam permainan pura-pura, Si Kecil benar-benar berlatih mengambil peran orang dewasa seperti orangtua, juru masak, dokter atau guru.

Anak-anak diberi kesempatan untuk menangani hubungan antara orang-orang.

Dan menyusun strategi untuk masalah-masalah seperti berbagi dengan orang lain, merawat orang, memberikan bantuan kepada orang lain dan menerima bantuan dari orang lain.

BACA JUGA: Haru! Seorang Ibu 98 Tahun Merawat Anaknya 80 Tahun yang Sudah Pikun

Bermain pura-pura memberikan lingkungan yang aman untuk melatih keterampilan sosial dan belajar mengelola perasaannya sendiri.

  1. Mendorong kebaikan

Kasih sayang dimulai dengan apa yang bisa diterima dan apa yang tidak.

BACA JUGA: Riset : Agar Cerdas, Berpura-puralah Mengerti Apa yang Bayi Katakan!

Misalnya, ketika Si Kecil sedang bermain dengan anak lain, ia memanggil temannya dengan sebutan ejekan.

Jangan diabaikan, dan segera memberi tahu bahwa kata-kata tersebut menyakitkan bagi orang lain.

Keterlibatan langsung dari orangtua akan mengirim pesan penting bahwa kebaikan mengalahkan segalanya, sehingga pemanggilan nama ejekan seperti tadi tidak akan terjadi.

BACA JUGA: Anak Korban Ejekan, Apa yang Harus Ibu Lakukan?

  1. Terlibat dalam percakapan

Hubungan dengan teman sebayanya dibangun dengan berinteraksi, dan hal pertama yang dilakukan adalah menyapa.

Bila Si Kecil sangat pemalu, ini bisa menjadi sebuah tugas yang tak mudah dilakukan.

BACA JUGA: Si Kecil Pemalu? Tingkatkan Rasa Percaya Dirinya Dengan Cara ini

Manfaatkan peluang apa pun untuk membantu Si Kecil memulai percakapan.

Ini adalah cara bagus dalam membangun kepercayaan dirinya di antara teman-temannya dan orang lain yang tidak ia kenal dengan baik.

  1. Ajarkan pertimbangan

Salah satu aturan penting dalam bersosialisasi, “Perlakukan orang lain sebagaimana Anda ingin mereka memperlakukan Anda”.

Anak-anak yang memikirkan orang lain sadar pentingnya untuk bersikap baik kepada orang lain.

Seperti bersikap sopan, punya tata krama yang baik, dan sadar bahwa mereka harus menghargai diri mereka sendiri dan juga orang lain.