Kenalkan Toilet Training Pada Anak Autis Dengan Mudah, Menggunakan Aplikasi Ini!

By Fadhila Auliya Widiaputri, Selasa, 17 April 2018 | 09:16 WIB
Ilustrasi toilet (Pixabay)

Nakita.id - Tak dapat dipungkiri, dibutuhkan keterampilan khusus untuk mengajarkan toilet training pada anak penyandang autisme.

Sebab pada umumnya anak penyandang autisme memiliki keterbatasan dalam hal interaksi sosial, komunikasi, dan mengontrol perilaku.

Nah, tetapi jangan khawatir Moms.

Ada sebuah aplikasi yang dapat membantu Moms mengenalkan toilet training pada anak penyandang autisme.

BACA JUGA: Deretan Momen Manis Marshanda saat Bersama Sienna Sebelum Curhat Pilu Jadi Sorotan

Adapun aplikasi yang dimaksud ialah aplikasi 'AvaKid See Me Go Potty'.

Dalam aplikasi ini anak dapat memiliki avatar yang mirip dengan diri mereka sendiri.

Mulai dari nama, jenis kelamin, bentuk tubuh, warna tubuh, bentuk rambut, dan lain sebagainya.

Avatar ini yang nantinya akan mengajarkan serta mengingatkan mereka kapan harus pergi ke kamar mandi dan kenapa harus pergi ke kamar mandi.

"App ini memungkinkan anak untuk membuat avatar kartun yang secara fisik menyerupai dirinya sendiri dan kemudian memungkinkan anak Anda untuk berulang kali memutar Pustaka Gim Potty yang menunjukan dirinya berhasil menyelesaikan seluruh proses menggunakan pispot, selangkah demi selangkah," ujar Cat Bowen, seorang penulis, aktor, dan ibu yang memiliki anak penyandang autis sebagaimana yang dikutip dari Romper.

BACA JUGA: Ini Tandanya Jika Keringat Pada Bayi Adalah Gejala Penyakit Berbahaya

Menurut Intervention in School and Clinic, penggunaan aplikasi toilet training ini dapat menjadi salah satu masukan alternatif untuk anak-anak penyandang autisme memahami konsep belajar dengan gangguan minimal.

Sebab dalam aplikasi ini anak dapat melihat avatar diri mereka sendiri dalam bentuk warna dan gambar yang bergerak.

Seperti sebagaimana diketahui bahwa warna dan gambar dapat membantu anak-anak penyandang autisme menjadi lebih dapat fokus.

Baik bagi anak-anak penyandang low functioning autisme atau anak autis yang cenderung menyakiti diri sendiri, maupun anak autis dengan kategori high functioning autisme atau anak autis yang terbiasa dengan rutinitas atau pun kegiatan yang berulang-ulang.

BACA JUGA: Gemas! Begini Cara Nagita Slavina Ajarkan Rafathar Untuk Tidak Pacaran