Waspada, Ini Berbagai Penyebab Cairan Ketuban Sedikit Saat Hamil

By Anisyah Kusumawati, Selasa, 17 April 2018 | 18:22 WIB
Penyebab ketuban sedikit pada ibu hamil (Pinterest)

 

Nakita.id - Kondisi cairan ketuban yang sedikit bisa menjadi kondisi yang mengkhawatirkan.

Berbagai komplikasi bisa terjadi dari mulai kelahiran prematur hingga bayi lahir cacat.

Oleh karena itu, penting bagi setiap ibu hamil untuk mengetahui tanda dan penyebab kondisi ini.

BACA JUGA : Bayi Jarang Bergerak di Kandungan, Waspada Penyakit Kehamilan Ini

Tanda paling umum yang bisa dirasakan ialah janin yang kurang aktif atau jarang bergerak dalam kandungan.

Namun sebetulnya tandanya bukan itu saja Moms karena biasanya dokter melakukan pengukuran terlebuh dahulu sebelum menyimpulkan.

Penyebabnya pun beragam sehingga Moms sebaiknya memang lebih waspada.

Inilah beberapa penyebab kondisi cairan ketuban rendah.

1. Bocor atau pecahnya membran

Robekan kecil pada membran ketuban bisa menyebabkan kebocoran cairan.

Hal ini bisa lebih mungkin terjadi khususnya saat Moms mendekati hari kelahiran.

Kondisi ini juga dapat meningkatkan risiko infeksi pada ibu dan bayi karena membuka celah bagi bakteri untuk masuk melalui membran yang pecah.

BACA JUGA : Tanpa Disadari, 6 Hal ini Bisa Membahayakan Janin dan Kehamilan, No. 3 Sering Dilakukan

2. Masalah plasental

Jika Moms mengalami masalah plasental seperti abrupsi parsial yakni plasenta tidak bisa menyediakan darah dan nutrisi yang cukup, Moms dapat mengalami oligohidramnion.

Dalam kasus ini, biasanya plasenta tidak dapat mengeluarkan urin dan limbah yang dihasilkan oleh janin.

3. Komplikasi maternal

Kondisi tertentu seperti dehidrasi, preeklamsia, diabetes, dan lupus juga dapat memengaruhi tingkat cairan ketuban.

4. Kehamilan kembar

Moms berisiko tinggi memiliki kadar cairan ketuban  rendah jika Moms sedang hamil kembar.

Oligohidramnion lebih mungkin terjadi pada kasus ini karena ada kondisi janin kembar yang berbagi plasenta.

BACA JUGA : 6 Kebiasaan Malam Hari Agar Kulit Cantik dan Terhindar Penuaan Dini

5. Kelainan janin

Jika Moms didiagnosis dengan tingkat cairan ketuban yang rendah pada trimester pertama atau kedua, kemungkinan janin memiliki gangguan.

Besar kemungkinan bayi mengalami masalah ginjal atau sistem saluran kencing.

6. Obat-obatan tertentu

Beberapa obat, seperti Ibuprofen dan ACE inhibitor untuk tekanan darah tinggi bisa memengaruhi tingkat cairan ketuban menjadi rendah atau sedikit.

Dokter tidak akan meresepkan obat-obatan ini pada ibu hamil karena obat tersebut sering dikaitkan menjadi penyebab oligohidramnion.

Oleh karena itu sebaiknya saat hamil Moms tidak sembarang mengonsumsi obat-obat tanpa resep dokter.

7. Kehamilan melewati batas waktu

Dalam kasus kehamilan melebihi tanggal yang ditetapkan selama lebih dari dua minggu, tingkat cairan ketuban bisa berkurang menjadi setengahnya.

BACA JUGA : 3 Night Mask Alami Sesuai Jenis Kulit, Bikin Glowing Pagi Hari

Walaupun bisa dideteksi dini berupa memerhatikan gerakan janin, namun diagnostik yang valid ialah berdasarkan pengukuran dari dokter.

Tingkat cairan amniotik yang rendah hanya terdeteksi pada pemindaian ultrasound.

Oleh karena itu sebaiknya Moms lebih sering berkonsultasi pada dokter terkait kesehatan dan berbagai gejala yang dirasakan selama kehamilan.