Banyak Hoax Beredar, Ini Fakta vs Mitos Seputar Virus Corona yang Harus Moms Ketahui

By Ine Yulita Sari, Kamis, 19 Maret 2020 | 10:35 WIB
Mitos dan fakta seputar virus corona. (freepik.com)

Nakita.id - Perhatian masyarakat seluruh dunia akhir-akhir ini tertuju pada wabah virus corona yang berasal dari Wuhan, Tiongkok.

Bagaimana tidak, jumlah kasus dan korban jiwa virus yang disebut sebagai 2019-nCoV ini semakin hari semakin meningkat.

Baca Juga: Tak Cukup dengan Cuci Tangan, Lakukan Cara Ampuh Ini di Rumah untuk Perangi Wabah Virus Corona

Selain itu, beberapa temuan yang kebenarannya belum diketahui pun beredar di media sosial.

Jumlah kasus dan korban jiwa yang semakin meningkat tentu membuat masyarakat semakin waspada.

Selain itu, para tenaga kesehatan masih mencoba berbagai upaya untuk menangani pasien yang jumlahnya terus bertambah.

Meskupun belum ada obat tertentu yang bisa menyembuhkan virus ini. 

Baca Juga: Menantunya Terbukti Positif Gunakan Narkoba, Ayah Vanessa Angel Enggan Berikan Banyak Komentar

Rasa waspada tersebut semakin diperparah dengan adanya kabar-kabar yang beredar di media sosial dan belum dipastikan kebenarannya.

Mulai dari pengobatan herbal alternatif hingga cara penularan coronavirus

Oleh karena itu, kita harus memulai mengetahui tentang fakta dan mitos seputar virus corona.

Apa saja mitos yang beredar di kalangan masyarakat dan perlu dipatahkan oleh fakta? 

1. Minum alkohol dapat menyembuhkan virus corona

Baca Juga: Tak Cukup dengan Cuci Tangan, Lakukan Cara Ampuh Ini di Rumah untuk Perangi Wabah Virus Corona

Banyak yang menganggap virus corona dapat disembuhkan dengan meminum alkohol.

Kabar ini cukup populer mengingat nama coronavirussering dihubungkan dengan merek minuman beralkohol.

Padahal, virus dan minuman beralkohol ini tidak memiliki keterkaitan sama sekali. 

Fakta: Fakta tersebut didukung oleh pernyataan dari Susan Philip, direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dari Depkes San Fransisco.

Menurutnya, penyembuhan atau penyebab virus corona tidak berhubungan dengan konsumsi alkohol. 

Faktanya, alkohol dapat membunuh bakteri dan virus, tetapi ketika digunakan dalam bentuk hand sanitizeratau sabun antiseptik.

Penggunaan hand sanitizer yang mengandung 60% alkohol untuk mencuci tangan dapat membantu mencegah infeksi virus corona

Baca Juga: Cegah Penyebaran Virus Corona Makin Luas, Ananda Omesh Rela Pisah Kamar dengan Istri Demi Patuhi Social Distancing

Maka itu, pemahaman mitos bahwa minum minuman beralkohol dapat menyembuhkan atau menjadi penyebab virus corona perlu diluruskan. 

2. Konsumsi bawang putih mencegah infeksi

Selain konsumsi alkohol, mitos lainnya terkait penyembuhan virus corona adalah konsumsi bawang putih.

Fakta: bawang putih memang memiliki segudang manfaat yang baik untuk kesehatan karena kandungan senyawa antibakteri yang cukup tinggi di dalamnya.

Mulai dari menjaga kesehatan jantung hingga menurunkan risiko kanker paru didapat dari rempah masakan berwarna putih ini.

Akan tetapi, sampai saat ini belum ada penelitian yang benar-benar membuktikan bahwa bawang putih dapat mencegah infeksi virus corona.

Baca Juga: Banjir Air Mata Saat Kembali Bahas Skandal 'Pemeran Utama' Video Mesum, Marion Jola: ‘Gue Salah Apa?’

Oleh karena itu, kabar tentang konsumsi bawang putih bisa melindungi tubuh dari virus corona belum terbukti benar. 

3. Mitos atau fakta: virus corona dapat menyebar lewat paket atau barang

Salah satu mitos seputar virus corona yang cukup populer di kalangan masyarakat adalah dapat menular melalui paket atau surat dari Tiongkok. 

Mitos virus corona yang satu ini didapat karena masyarakat yang sering membeli barang dari Asia khawatir bahwa barang mereka terkontaminasi oleh virus.

Faktanya, sebenarnya tidak demikian lho Moms. 

Fakta: Sebenarnya, menerima paket atau barang dari negara Asia, terutama Tiongkok, termasuk aman. 

Baca Juga: Kabar Bahagia, Ada 80.000 Lebih Pasien Sembuh dari Virus Corona hingga Kisah Pasien Tertua yang Sempat Kritis Sembuh dari Covid-19

Menurut CDC, coronavirus memiliki kemampuan bertahan yang cukup rendah pada permukaan suatu barang.

Kemungkinan resiko penularan dari produk yang dikirim memang ada, tetapi cukup rendah, terutama ketika disimpan tanpa disentuh oleh kita selama beberapa hari. 

Belum ada penelitian atau bukti dari mitos coronavirusterkait barang impor.

Moms perlu ingat bahwa risiko penyebaran virus ini paling tinggi berasal dari tetesan pernapasan ketika pengidapnya batuk atau bersin.