Bukan Hanya Demam dan Batuk, Ahli Rinologi Ungkap Gejala Baru Virus Corona: Mendadak Tak Bisa Mencium Bau

By Cecilia Ardisty, Senin, 23 Maret 2020 | 10:49 WIB
Ilustrasi tidak bisa mencium bau (freepik)

Nakita.id - Selama ini yang kita ketahui gejala seseorang positif virus corona adalah demam, sakit tenggorokan, dan sesak napas.

Namun ahli rinologi terkemuka di Inggris mengungkapkan ada gejala virus corona lain selain yang disebutkan di atas.

Melansir dari Kompas.com, gejala lain virus corona itu adalah tidak bisa mencium bau.

Baca Juga: Terawangannya Jarang Meleset, Mbak You Tiba-tiba Sebut Wabah Virus Corona di Indonesia Bisa Lebih ‘Mengganas’ Menyerang Manusia di Kemudian Hari, Ada Apa?

Siapapun yang mendadak tidak bisa mencium bau adalah pembawa virus corona tak kasat mata.

Dalam kondisi ini, mereka biasanya tidak memiliki gejala umum Covid-19 seperti demam dan batuk.

Studi ini diungkap oleh ahli rinologi terkemuka di Inggris.

Baca Juga: Suami Tantri Kotak Kembali Bawa Kabar Sedih, Arda Bagikan Foto Tangan Tersambung dengan Selang Infus

Di Korea Selatan, China, dan Italia, sekitar sepertiga pasien yang dites positif Covid-19 mengaku penciumannya terganggu atau hilang.

Menurut ahli THT di Inggris, kondisi ini dikenal sebagai anosmia atau hyposmia.

"Di Korea Selatan, di mana pengujian dilakukan sangat luas, 30 persen pasien yang dites positif Covid-19 memiliki anosmia (hilangnya penciuman)," kata president of the British Rhinological Society Professor, Clare Hopkins, dan president of the British Association of Otorhinolaryngology, professor Nirmal Kumar.

Baca Juga: Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Mbah Mijan Mendadak 'Kecam' Orang-orang yang Menganggap Virus Corona sebagai Lelucon, Ada Apa?

Dilansir Business Insider, Senin (23/3/2020), para profesor mengatakan bahwa banyak pasien diseluruh dunia yang positif Covid-19 terinfeksi tanpa gejala demam tinggi atau batuk. Sebagai gantinya, mereka sulit mencium bau dan mengecap rasa.

"Ada sejumlah laporan yang berkembang pesat tentang peningkatan signifikan dalam jumlah pasien Covid-19 yang hanya mengalami anosmia tanpa adanya gejala lain," kata peneliti dalam sebuah keterangan.

"Iran telah melaporkan peningkatan signifikan dalam kasus anosmia. Selain itu, banyak pasien dari AS, Perancis, dan Italia Utara yang juga memiliki pengalaman sama," imbuhnya.

Minimnya gejala atau tanpa gejala yang umum terjadi pada Covid-19 membuat pasien yang mungkin positif tidak memeriksakan diri, dan tidak mengkarantina diri.

Jika ini terjadi, pasien Covid-19 yang tanpa gejala justru berkontribusi besar terhadap penyebaran penyakit.

Orang muda mungkin tidak menunjukkan gejala virus corona yang umum Profesor Kumar mengatakan kepada Sky News bahwa pasien berusia muda justru menunjukkan tanda tidak dapat mencium bau atau mengecap rasa.

Baca Juga: Kabarnya Sempat Hilang Bak Ditelan Bumi, Laudya Cynthia Bella dan Engku Emran Tiba-tiba Muncul Pakai Masker di Tengah Suasana Malaysia yang Lockdown, Sudah Baikan?

Mereka tidak menunjukkan gejala virus corona yang umum seperti demam tinggi atau batuk terus menerus.

"Pada pasien muda, mereka tidak memiliki gejala yang signifikan seperti batuk dan demam. Namun mereka mungkin kehilangan indera penciuman dan pengecapan, yang menunjukkan bahwa virus ini tinggal di hidung," katanya.

Para profesor menyerukan siapa saja yang memiliki gejala kehilangan indra penciuman dan perasa untuk mengisolasi diri selama tujuh hari untuk mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Studi: Mendadak Tak Bisa Mencium Bau, Gejala Baru untuk Virus Corona"

----

Halo, Moms and Dads! Apakah sedang bingung mencari kegiatan bersama si kecil selama di rumah? Yuk, kita mendongeng, berkreasi, menggambar dan mewarnai, bersama Si Kecil dengan berlangganan majalah Mombi dan majalah Bobo Junior! Tinggal klik https://www.gridstore.id.

Jadikan waktu di rumah sebagai #WaktuBerkualitas bersama keluarga