Merasa Demam dan Sakit Tenggorokan Usai Baca Berita Corona? Bisa Jadi Ini yang Dialami

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Selasa, 24 Maret 2020 | 13:01 WIB
Ilustrasi batuk (freepik)

Nakita.id - Mewabahnya berita mengenai virus corona tentu saja menjadi ketakutan tersendiri bagi masyarakat luas.

Bahkan, beberapa justru merasa seperti mengalami gejala Covid-19 setelah membaca dan melihat berita mengenai kasus virus corona.

Apakah hal tersebut berbahaya?

Jika iya, jangan khawatir.

Baca Juga: Sempat Viral karena Sibuk Tangani Pasien Covid-19 di Usia 80 Tahun, dr Handoko Ungkap Rahasia Sembuh dari Corona, 'Jarak 1 Meter Tidak Menjamin'

Jika Moms selalu berada di rumah selama seminggu terakhir, sering mencuci tangan, dan menjaga kebersihan, maka tidak apa-apa.

Sebab, reaksi ini dikenal sebagai psikosomatik dan umum terjadi di tengah pandemi atau wabah seperti ini.

Apa itu psikosomatik?

Dilansir dari Kompas.com pada Senin (23/3/2020), gangguan psikosomatik merupakan kondisi jiwa yang berpengaruh terhadap fisik.

Sebagian besar gangguan psikosomatik ini melibatkan pikiran dan tubuh.

Bagaimana kita bereaksi terhadap penyakit dan bagaimana kita mengatasi itu sangat bervariasi dari orang ke orang. 

Faktor mental juga mempengaruhi beberapa titik di tubuh.

Baca Juga: WHO Ungkap Virus Corona Mulai Menyebar Melalui Udara, Ahli Benarkan dengan Penelitian

Misalnya merasakan sesak dan sakit dada, namun secara fisik tidak ditemukan adanya indikasi gangguan di jantung atau paru-paru.

Umumnya penderita psikosomatik berusia muda, dan didominasi wanita. Pemicunya adalah stres.

Sebagai contoh, ketika merasa cemas dan stres, detak jantung menjadi cepat, berdebar, merasa sakit (mual), tremor, berkeringat, mulut kering, sakit dada, sakit kepala, sakit perut dan napas menjadi cepat.

Ketika kita cemas, gejala fisik meningkat akibat meningkatnya aktivitas impuls saraf yang dikirim dari otak ke berbagai bagian tubuh, dan adanya pelepasan adrenalin ke dalam aliran darah.

Otak mungkin dapat mempengaruhi sel-sel tertentu dari sistem kekebalan tubuh, yang menyebabkan penyakit.

Biasanya, dokter juga akan mempertimbangkan faktor-faktor mental dan sosial yang mungkin mempengaruhi timbulnya penyakit.

Baca Juga: Tak Hanya Melalui Kontak Dekat, WHO Ungkap Virus Corona Bisa Menular Melalui Udara, Begini Penjelasannya

Oleh karena itu, dalam mengatasi masalah psikis, kita perlu menjaga kondisi mental.

Hindari stres, buat pikiran tenang, atasi rasa cemas, hindari depresi, dan selalu berpikiran positif.

Pikiran mempengaruhi fisik

Ingat, pikiran dapat berpengaruh pada tubuh.

Pikiran dapat menyebabkan gejala-gejala fisik seperti jantung berdebar-debar, saat kita merasa takut.

Misalnya, ketika kita takut atau cemas kita sering merasa:

- Denyut jantung cepat atau jantung berdebar-debar.

- Merasa mual.

- Gemetar (tremor).

Baca Juga: Detri Warmanto Positif Covid-19, Istrinya yang Sedang Hamil Justru Tak Tertular Virus Corona, Ini Alasannya

- Berkeringat.

- Mulut kering.

- Sakit dada.

- Sakit kepala.

- Pernapasan susah diatur

Gejala-gejala fisik ini disebabkan oleh peningkatan aktivitas impuls saraf yang dikirim dari otak ke berbagai bagian tubuh dan pelepasan adrenalin (epinefrin) ke dalam aliran darah ketika cemas/khawatir.

Artikel ini pernah tayang di Tribun Style dengan judul Tiba-Tiba Meriang Setelah Baca Berita tentang Corona? Bisa Jadi Alami Psikosomatik, Ini Bahayanya