Digadang-gadang Jadi Angin Segar, Rapid Test dengan Hasil Negatif Covid-19 Bukan Jaminan Aman dari Virus Corona, Ini Alasannya

By Yosa Shinta Dewi, Rabu, 25 Maret 2020 | 17:30 WIB
Ilustrasi virus corona (freepik.com)

"Yang kita gunakan adalah dengan pemeriksaan swab, dengan hapusan di dinding belakang rongga hidung atau di belakang rongga mulut," kata Yuri dikutip dari kanal YouTube 'BNPB Indonesia' (24/3/2020).

Berbeda dengan metode swab yang bisa langsung memeriksa ada atau tidaknya virus corona.

"Untuk cara cepat ini (yang diperiksa) adalah pemeriksaan antibodinya yang ada dalam darah," sambungnya.

Achmad Yurianto juga menegaskan hasil tes negatif Covid-19 saat rapid test tak menjamin seseorang tersebut bebas dari virus corona.

Baca Juga: Bak Bola Panas yang Terus Bergulir, Nikita Mirzani Beri Gebby Vesta 'Bogem Mentah' Usai Disindir Soal Sumbangan Corona, Kenapa?

 

"Oleh karena itu pemeriksaan rapid test dengan menggunakan basis pemeriksaan antibodi tentunya kalau hasilnya negatif, kita belum bisa memberikan jaminan bahwa yang bersangkutan tidak terinfeksi.

"Bisa saja terinfeksi tetapi pada tahap-tahap awal karena antibodinya belum terbentuk," pungkas Achmad Yurianto.

Dikatakan bahwa butuh enam sampai tujuh hari terbentuknya antibodi yang kemudian bisa diidentifikasi sebagai positif Covid-19.

Baca Juga: Ngaku Tak Pernah Mau Diajak Settingan, Aurel Hermansyah Bongkar Hubungan Kedekatannya dengan Atta Halilintar Saat Ini