Nakita.id - Kabar gembira datang dari Provinsi Hubei, wilayah yang selama empat bulan terakhir menjadi 'penjara' karena wabah virus Corona.
Setelah pontang-panting berperang dengan COVID-19, untuk pertama kalinya Hubei mengumumkan tidak ada kasus positif selama beberapa hari.
Bahkan, kebijakan lockdown di wilayah tersebut telah dicabut membebaskan 60 juta orang yang 'terjebak' di sana.
Melansir dari Kompas.com, itu menjadi langkah awal bahwa pemerintah China mulai percaya diri dalam mengatasi wabah virus Corona.
Provinsi Hubei telah mencabut kebijakan lockdown dan membiarkan warganya menghirup udara bebas.
Sementara di Wuhan, ibukota Hubei yang paling terdampak virus Corona, kebijakan lockdown akan dicabut 8 April mendatang.
Meski begitu, transportasi publik yang semula dilarang sudah bisa beroperasi dengan baik guna menunjang kegiatan warganya.
Sebelum mengumumkan nol kasus infeksi virus Corona, dikabarkan seorang dokter di Hubei dites positif.
Berbagai kabar juga mengklaim menemukan kasus baru yang terinfeksi tanpa gejala.
Pada Kamis (19/03/2020) China akhirnya melaporkan nol infeksi baru yang ditularkan secara lokal untuk pertama kalinya.
Namun terlepas dari kabar bahagia ini, pencabutan lockdown di Wuhan diakui masih jauh dari kata normal.
Sekolah masih akan ditutup sampai penilaian saintifik menentukan kapan dapat dibuka kembali dengan aman.
Pejabat setempat juga berhati-hati untuk tidak membiarkan lonjakan perjalanan yang dapat menyebabkan gelombang infeksi baru.
Tidak cuma itu, pemerintah juga masih memberlakukan izin bepergian.
Warga yang ingin meninggalkan Hubei harus punya kode kesehatan 'hijau' dan dinyatakan sehat.
Pemerintah China juga telah mengklasifikasikan risiko kesehatan warganya dengan teknologi telepon pintar atau smartphone.
Perintah lockdown terhadap Hubei dan Wuhan dilakukan Pemerintah Beijing untuk menghentikan penularan lebih ke provinsi lain.
Namun, kini angka infeksinya sudah jauh banyak berkurang.
Dalam beberapa hari terakhir, warga Hubei diperbolehkan untuk keluar dan bekerja.
China sendiri sudah bertarung dengan virus Corona sejak merebak Desember 2019 lalu.
Diketahui puluhan ribu warga China terinfeksi virus Corona yang menyebabkan ribuan korban meninggal dunia.