Waspada, Kenali Tanda Anak Terinfeksi Virus Corona, Jangan Sampai Terlambat Beri Penanganan

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Minggu, 29 Maret 2020 | 05:30 WIB
ilustrasi anak sakit (peoplecreation/freepik)

Nakita.id - Virus corona semakin membuat masyarakat khawatir.

Hingga saat ini, angka penambahan jumlah pasien positif corona di Indonesia makin bertambah.

Dilaporkan oleh pemerinta, sebanyak 1.046 kasus positif Covid-19 tercatat di Indonesia.

87 di antaranya dinyatakan meninggal dunia, sementara 46 pasien telah dinyatakan sembuh.

Baca Juga: Wabah Virus Corona Makin Mengkhawatirkan, Yuni Shara Akui Tak Punya Penghasilan Lagi, 'Mau Nggak Mau, Nggak Ada Pilihan'

Mengutip dari Kompas.com, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, menurut statistik awal, termasuk dari penelitian dari 72.000 pasien di China yang terinfeksi virus, orang dewasa yang lebih tua dengan kondisi riwayat penyakit jantung sebelumnya atau hipertensi dinilai menghadapi risiko yang lebih tinggi.

Menurut penelitian The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dari 44.700 infeksi yang dikonfirmasi melalui tes laboratorium pada pertengahan Februari, lebih dari 80 persen setidaknya berusia 60 tahun, dengan separuh berusia lebih dari 70 tahun.

Sementara itu, usia anak-anak disebut memiliki rendah risiko.

Kelompok usia 10-19 tahun terdiri dari satu persen infeksi, dan satu kematian. Anak-anak di bawah 10 tahun mencapai kurang dari satu persen, tanpa kematian dilaporkan.Meski begitu, orangtua tetap saja khawatir apabila anaknya terinfeksi, terlebih gejala Covid-19 ini sangat sulit dikenali.

Seperti halnya beberapa kasus di Indonesia, bayi 4 bulan tersebut masih dirawat di RSUD Wates, Kulonprogo, dan anak 7 tahun dirawat di RSUD Panembahan Senopati, Bantul.

Baca Juga: Peneliti Ungkap Virus Corona Malah Jarang Menyerang Bayi dan Anak-Anak, Ini Alasannya

Ada pun bayi 4 bulan tersebut memiliki riwayat kontak sepulang dari Solo, Jawa Tengah.

Lantas, apa saja tanda dan gejala virus corona pada anak-anak?

Tanda dan gejala pada anak

Dikutip dari http://www.idai.or.id/artikel, publikasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengenai wabah Covid-19 yang terjadi pada anak-anak, penyebab anak terinfeksi virus corona salah satunya setelah berkunjung ke negara atau wilayah yang terjangkit Covid-19.

Maka, bila ada anggota keluarga yang baru pulang dari wilayah atau daerah terjangkit virus corona, sebaiknya tetap melakukan pengawasan mandiri selama 14 hari.

Apabila timbul gejala, segera lakukan isolasi mandiri, dan pada anak serta anggota keluarga lain juga perlu dilakukan pengawasan mandiri.

Gejala dapat berupa batuk pilek seperti penyakit common cold atau selesma, yang umumnya bersifat ringan dan akan sembuh sendiri.

Penyakit saluran pernapasan menjadi berbahaya apabila menyerang paru-paru, yaitu menjadi radang paru atau yang disebut pneumonia.

Baca Juga: Bocah Pengidap Leukemia Usia 2 Tahun Gagal Kemoterapi karena Dinyatakan Positif Virus Corona

Gejala pneumonia adalah demam, batuk, dan kesulitan bernafas yang ditandai dengan nafas cepat dan sesak nafas.

Tak hanya itu, tertular dari orang dewasa yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona bila daya tahan tubuh anak rendah.

Tanda dan gejala Covid-19 pada anak sulit dibedakan dari penyakit saluran pernafasan akibat penyebab lainnya.

Pemakaian hand sanitizer pada anak

Hand sanitizer yang baik untuk mencegah penularan Covid-19 adalah yang mengandung alkohol minimal 70 persen, cukup melumuri permukaan tangan, dan digunakan selama minimal 20 detik.

Pemakaian sangat sering mungkin menyebabkan kekeringan pada kulit.

Pemakaian hand sanitizer dengan cara yang benar tetap aman bagi anak, namun disarankan untuk tetap mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara berkala.

Tidak diperlukan sabun khusus untuk mencuci tangan. Sabun lain dapat digunakan untuk mencuci tangan, sepanjang langkah-langkah cuci tangan dilakukan dengan cara dan durasi yang benar.

Kapan anak harus dibawa ke dokter?

Apabila anak sedang demam, batuk, pilek ringan, sepanjang masih dapat ditangani sendiri di rumah, sebaiknya tidak segera berkunjung ke fasilitas kesehatan.

Baca Juga: Merasa Demam dan Sakit Tenggorokan Usai Baca Berita Corona? Bisa Jadi Ini yang Dialami

Berikan obat demam (parasetamol, dapat diulang tiap 4-6 jam selama masih demam, maksimal 5 kali dalam 24 jam) apabila suhu 38 derajat celcius atau lebih.

Selain itu, anak perlu diberikan banyak minum air putih, ajari anak mencuci tangan, etika batuk, bersin, dan berludah dengan benar.

Namun, apabila demam terus-menerus memasuki hari ketiga, dianjurkan untuk membawa anak periksa ke fasilitas kesehatan.

Apabila timbul tanda bahaya seperti anak lemas atau tidur terus, napas cepat, sesak, demam tinggi 39 derajat celcius atau lebih, kejang, tampak biru, muntah-muntah hingga tidak dapat minum, buang air kecil berkurang, segera bawa anak ke fasilitas kesehatan.

Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul Kenali Tanda dan Gejala Infeksi Virus Corona pada Anak-anak